Pahlawan pendidikan
Putra Adji Gumilang 3 Juni 2024Pada saat pertama kali tiba di pusat kabupaten kegiatan kelompok kami adalah silaturahmi dengan berbagai macam Stekholder. Setiap kali bertemu dengan mereka, kami selalu memperkenalkan diri dan desa penempatan kami. Namun, ada yang menarik setiap kali saya berkenalan. Ketika setiap kali aku memperkenalkan desa penempatan ku yaitu di Desa Tumbang Taberau respon mereka akan selalu sama "Ohh, Kepseknya Pak Dalwar itu, Keren/bagus orang nya". Lalu timbul rasa penasaran dalam diri.
Pada tanggal 20 April 2024 jam 16.24 aku sampai di desa setelah perjalanan panjang yang penuh ketidakpastian. Ternyata benar, hal yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri. Pada malam hari, aku main ketempat kades untuk bersilaturahmi. Banyak kami berbincang menganai sejarah desa dan tentunya juga sekolah. Cerita menganai kehebatan pak dalwar dalam mengaktifkan SDN 1 Tumbang Taberau menjadi sajian panas perbincangan kami. Hal tersebut membuat semakin bertambah rasa penasaran ku terhadap sosok hebat yang bernama Pak Dalwar.
Keesokan harinya, Pak Dalwar tiba dari Pontianak. Beliau memang berasal dari ibu kota Kalimantan Barat itu. Beliau sudah mengabdi menjadi guru hulu Kabupaten Seruyan sejak 1994. Bahkan sebelum Kabupaten seruyan ini lahir. Beliau memulai menjadi guru di salah satu perusahaan kayu. Bertempat di desa Tanjung Paku. Lalu beralih menjadi guru sekolah di desa Riam Batang. Ketika diangkat menjadi PNS dengan jalur K2 pada tahun 2014 tidak lama kemudian menjadi PLT Kepala sekolah di SDN 1 Tumbang Taberau. Sejak 1994 beliau sudah meninggalkan istri dan anak-anaknya yang tinggal di pontianak. Beliau hanya pulang pada saat hari raya dan libur semester sekolah saja. Kegigihan dalam mendidik memang tak main-main. Apalagi setelah kami bercerita selepas beliau sampai di rumah dinas.
Beberapa hari kemudian kami main ke Desa Riam Batang. Kami bertemu Ibu-ibu yang pernah menjadi murid Pak Dalwar. Sekarang, anaknya yang menjadi murid Pak Dalwar. Hari itu, geleng-geleng kepala ku tidak pernah berhenti karena terlalu kagum dengan beliau. Dengan segala keterbatasan, selama 30 tahun beliau tetap fokus pada potensi-potensi yang ada. Beliau tidak perduli, bahkan seperti apa yang dikatakan kepada ku di malam pertama kami bertemu "selama bukan tuhan yang menghalangi, saya akan tetap berusaha mas adji". Iya benar, Pak Dalwar tidak menginginkan sesuatu kecuali kualitas pendidikan di ujung hulu seruyan bisa mengejar kualitas yang ada di kota-kota. Hal tersebut terbukti nyata dengan ke desa manapun yang ada di hulu yang di aliri sungai seruyan, nama Pak Dalwar serta cerita perjuangannya tidak akan asing pada telinga masyarakat.
Kejutan apa lagi yang tuhan berikan di awal masa pembelajaran ku di desa. Aku di beri kesempatan untuk bertemu pahlawan pendidikan yang sebenarnya.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda