My Hidden Pearls: KONFA 2012
Petra Aprillia Monica 9 September 2012
(9 September 2012)
Beberapa minggu ini kami sibuk, super sibuk. Mereka ada project. Project menulis dan mengetik. Saya mendapatkan informasi mengenai kompetisi karya tulis tahunan yang diselenggarakan oleh majalah Bobo, pesertanya adalah murid kelas 4-6. Saat saya umumkan di sekolah, anak-anak excited sekali dan banyak yang tertarik. Saya tidak membatasi siapapun untuk mengikuti kompetisi ini.
Mereka sebenarnya tidak terlalu asing dengan kompetisi ini karena katanya tahun lalu ada dua anak kelas 6 yang mengikutinya juga. Ada beberapa yang bersemangat, ada beberapa yang langsung minder dan bilang tidak bisa membuat karangan. Saya mengatakan, “tidak ada paksaan maupun larangan, yang ingin ikut siapapun boleh, yang malas juga tidak apa-apa. Yang merasa ingin ikut tetapi kesusahan membuat cerita akan Ibu bantu, karena kita membuat cerita ini bersama-sama.” Maklum bisa dibilang ini project pertama kita jadi butuh ekstra pendekatan dari saya.
Sistemnya, saya minta anak-anak membuat cerita sendiri-sendiri sesuai dengan tema “Keselamatanku di Jalan” lalu akan saya baca dan koreksi, setelah saya rasa cukup bagus (khas anak-anak, karena saya tidak ingin cerita mereka terlalu formal atau ke-kota-an) saya minta mereka ketik cerita masing-masing di laptop saya. Wuih, jangan tanya berapa lama waktu satu anak mengetik satu halaman cerita (: bayangkan saja anak-anak yang sangat jarang menyentuh laptop, mengetik satu halaman cerita dengan satu telunjuk, belum lagi konsentrasi yang sering terpecah karena antrian yang panjang. Haha, pengalaman pertama dengan anak-anak yang seru.
Total anak-anak yang sangat niat dan bersemangat untuk mengikuti lomba ini ada 13 anak. Guru-guru menanyakan kenapa tidak saya seleksi hanya 2-3 anak saja, apalagi Ina (ibu) saya karena rumah saya setiap hari ramai anak-anak (hingga akhirnya kita pindah markas ke rumah panggung milik bibi di belakang rumah saya). Di satu sisi saya tidak ingin mematahkan hati anak-anak yang sangat bersemangat dalam membuat cerita, dan di sisi lain saya pun juga tidak tahu kriteria apa yang dicari dari panitia jadi saya rasa saya tidak punya hak untuk menentukan cerita anak-anak itu layak dikirim atau tidak. Menurut saya, semua cerita anak-anak layak kirim.
Anak-anak sangat excited karena pastinya tergiur dengan hadiahnya, yaitu akan diundang untuk mengikuti Konferensi Anak Indonesia (KONFA) 2012 di Jakarta selama seminggu. Woohoo! Kalau mendengar cerita angan-angan mereka (karena percaya diri akan menang!), macam-macam! Ada yang ingin ketemu artis, ada yang ingin jadi putih (ngga tahu ini dapat ide darimana!?!?), ingin belanja, dll.
Yang paling menantang dari kegiatan ini bagi saya pribadi adalah mengembangkan cerita anak-anak. Walaupun tidak saya seleksi bukan berarti tidak saya koreksi. Yang namanya anak-anak, sudah diberi tema “Keselamatanku di Jalan” yang menceritakan perjalanan berangkat ke sekolah, tapi mereka malah menceritakan kegiatandari bangun tidur sampai tidur lagi. Ada juga yang menceritakan semalam mimpi apa, ada yang menceritakan biasanya ngobrol apa dengan temannya, haduh macam-macam (:
Nah, tugas saya adalah mengembalikan mereka kepada jalan yang benar (: DAN JUGA memastikan ceritanya tidak sama. Maklum, mereka saling berteman akrab jadi rata-rata pengalamannya juga sama, kebiasaannya pun sama. Saya juga menjadi polisi kata-kata, karena bahasa Indonesia mereka (untuk standar pengetikan) masih kurang, yang ada malah kata-kata gaul sinetron seperti ‘ngga’, ‘deh’, ‘dong’, ‘gitu’, ‘lho’, dll.
Syukurlah cerita-cerita mereka bisa selesai tepat waktu jadi bisa dikirimkan dua hari lalu. 13 anak yang sabar & bersemangat hingga sukses menyelesaikan ceritanya adalah Marfuah, Uci, Ainan, Fina, Sina, Sukma, Sukrina, Mia, Ratu, Debi, Tika, Putri, Khusnul. Cerita mereka beragam ada yang menceritakan kecelakaan yang pernah dilihat, kecelakaan diri sendiri, mengusir sapi & kambing, menginjak kotoran sapi, membeli sarapan ubi & pisang goreng, dll. Sekarang tinggal kami semua berdoa semoga ada yang lolos dan mendapatkan kesempatan untuk pergi ke Jakarta! Amin.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda