Terima Kasih, Penyala
Pemi Lestari 17 Mei 2012"baca buku? saya suka!"
SDN 2 Langkahan, tempat saya mengajar dulu, tidak ada memiliki perpustakaan di sekolah, baik bangunan fisik maupun buku-bukunya. Sehingga perpustakaan bisa dibilang tidak ada, baik fisik maupun ruhnya. Tidak ada proses pinjam meminjam buku di sekolah. Bahkan untuk buku pelajaran saja masih kurang untuk semua siswa.
Sehingga dulu saya meminjamkan anak-anak buku bacaan secara langsung. Darimana saya dapat buku-bukunya? Ada yang beli dengan merogoh kocek sendiri, ada juga yang minta-minta. Saya dengan cueknya meminta sumbangan buku dari kawan-kawan saya. Sejatinya saya tidak sedang meminta, tapi memfasilitasi kawan-kawan untuk memetik pahala. Hehe.
Kawan-kawan saya baik hati banyak yang mengirimkan buku-bukunya, baik baru maupun bekas. Ada juga yang menyumbang dana, saya belikan buku di toko buku di aceh. Buku-buku itu dipinjamkan secara langsung pada anak-anak. Ketika di kelas ditawarkan siapa yang ingin meminjam buku bisa langsung menghubungi saya, atau buku-buku dibawa ke kelas dan diperlihatkan setelah pelajaran selesai. Atau saya membawa buku bacaan anak-anak ketika mengisi tambahan pelajaran membaca di sekolah siang hari untuk dibaca anak-anak di tempat.
Sekolah saya memiliki 9 lokal untuk 11 rombel. Semua lokal digunakan untuk KBM, bahkan sebenarnya kurang. Kepala sekolah bergabung ruangannya dengan guru-guru, termasuk ruang tamu. Ruang guru sudah penuh dengan meja guru-sebanyak 15 meja, bahkan saya tidak dapat “jatah” meja pribadi-, lemari arsip, lemari buku pelajaran siswa dan lemari barang inventaris sekolah. Tidak ada gudang. Barang-barang yang tidak muat di dalam lemari ditempatkan di kamar mandi guru. Jadi bisa dibayangkan betapa tidak adanya lagi ruang kosong untuk buku-buku di sekolah saya. Makanya di awal saya menggunakan cara ini untuk menghidupkan perpustakaan di sekolah. Sambil terus mewacanakan pengadaan perpustakaan kepada kepala sekolah.
Sampai akhirnya ada buku-buku kiriman dari penyala ke sekolah. Banyak sekali. Ditambah dibelinya meja dan kursi serta prasarana lain untuk 2 lokal kelas VI yang selama ini duduk lesehan di sekolah. Akibatnya, ada 2 lemari buku “nganggur” di sekolah. Segeralah saya manfaatkan untuk meletakkan buku-buku bacaan. Saya minta izin kepada kepsek, untuk memanfaatkannya sebagai rintisan perpustakaan. Meskipun rak itu berada di dalam salah satu lokal kelas (tidak ada ruangan lain).
Setidaknya, pada akhirnya SDN 2 Langkahan memiliki “pojok” pustaka. Dan inilah testimony anak-anak yang sempat saya kumpulkan..
Aku suka sekali sama perpustakaan ini. Apa lagi ada buku kuark yang kusukai. Tau gak sih kenapa aku suka sama buku-buku yang ada di perpustakaan? Karena aku bisa pilih buku apa saja yang kusukai seperti buku kuark. Aku suka buku kuark karena buku ini mengungkapkan rahasia alam ini. Aku suka buku kuark karena aku jadi semakin tau rahasia alam. (Nurjannah VI B)
Saya yang bernama Rizki cukup bersyukur karena ibu Ludi telah membuat perpustakaan. Kalau saya datang sekolah kalau tidak ada guru saya akan mengambil buku di perpustakaan untuk dibaca. Saya sangat suka pada buku “rock and soil around us”. Hampir setiap hari saya membaca buku itu walaupun tulisannya bahasa inggris. Saya sangat suka membaca buku bahasa inggris walaupun susah membacanya tapi saya tidak putus asa karena saya ingin bisa bahasa Inggris (Rizki)
Aku suka sekali dengan perpustakaan ini, karena bukunya sangat banyak sekali di lemari. Apalagi kalau membaca kuark, aku lebih senang lagi kalau begini. Tau ga kenapa aku suka sama buku-buku yang ada di kelas ini, karena dalam buku-buku ini banyak sekali ceritanya. Dan aku kalau membacanya sama teman-teman. Kalau aku membaca sendiri aku terasa sepi. Aku sangat suka membaca kuark karena kuark itu membahas rahasia alam. (Darmawati)
Aku suka perpustakaan karena di perpustakaan kita mendapatkan ilmu bermanfaat. Alhamdulillah di sekolah kami punya perpustakaan walaupun tidak sebagus perpustakaan pada umumnya tapi kami bersyukur kepada ALLAH, karena ALLAH telah member perpustakaan kepada sekolah kami. Walaupun tidak terlalu bagus, setidaknya sekolah kami mempunyai perpustakaan. Semoga perpustakaan kami terus terjaga. (Salman)
Aku sangat senang belajar karena buku-buku sudah banyak di dalam local. Sudah bisa kit abaca apa-apa yang ada cerita di dalam buku. Tapi sekarang aku juga sangat rajin belajar karena ibu ludi sudah membawa buku ke dalam kelas kami. Terima kasih ya bu Ludi. Karena ibu Ludi telah membuat aku bisa belajar dan menulis. Kenapa aku senang belajar karena buku-buku yang aku suka baca sudah ada di dalam kelas. (Juliana R.)
Saya sangat suka sekali perpustakaan karena di perpustakaan ada buku yang banyak. Diantara buku itu yang paling saya suka adalah buku “rocks and soil around us”. Kenapa saya suka buku itu karena di buku itu ada mutiara, diamond, copper penny, copper garnet, opal, quartz, gelana, goa emas, dll. Karena itulah saya suka sekali perpustakaan. Sekian. (Nailul)
Saya suka baca buku “50 cerita islami” karena banyak cerita yang menarik seperti laki-laki sederhana calon penghuni surga. Dengan membaca buku ini saya jadi pintar. (Muhammad Khadafi)
Saya suka kalau ada perpustakaan di sekolah. Walaupun bukunya hanya sedikit. Saya suka perpustakaan karena kalau teman-teman saya tidak bisa membaca kan bisa meminjam buku ini untuk belajar membaca di rumah. (Rauza)
Saya suka buku mengapa ada anak makan pasir dan juga saya suka buku andaikan shalat sebuah pesta. (Juliana M.)
Aku suka perpustakaan karena banyak manfaatnya bisa belajar cerita yang lucu seperti surga dan neraka. (Safrizal )
Saya suka adanya perpustakaan walaupun bukunya hanya sedikit tapi saya bersyukur. Saya suka perpustakaan karena kalau ada teman saya yang tidak bisa membaca bisa meminjam di perpustakaan untuk lancar membaca. (Wahyuni)
Saya suka buku baby whale karena ceritanya lucu dan menarik. Saya juga suka buku andaikan shalat sebuah pesta karena buku itu tertulis keimanan. (Nurul Asma)
Aku senang belajar dengan buku ini Bu. Kalau ada yang menceritakan tentang alam aku sangat senang. (Agustinur)
Aku sangat suka banget dengan perpustakaan ini karena banyak sekali buku yang cantik-cantik. Tapi saya suka banget dengan buku ini bernama “pedoman dan tuntunan shalat lengkap”. Dengan inilah aku suka dengan perpustakaan. Aku suka membaca dengan semua buku yang ada di perpustakaan. (Zuwanda)
Saya tahu belakangan bahwa ternyata tidak hanya anak-anak yang memanfaatkan perpustakaan ini, tapi ada guru juga yang ikut meminjam. Dan ini ada satu testimoni dari guru, pas sekali dia adalah putra daerah. Guru yang memang masyarakat desa tempat sekolah saya berada.
Buk Ludi thank ya atas segala perhatian dan pengorbanannya terhadap sekolah, guru, dan semua anak-anak SD kami. Terimakasih pula atas usahanya dalam merintis buku-buku sehingga terbentuklah sebuah perpustakaan yang sangat membantu kami (guru), dan semua siswa/I SD kami. Sejujurnya buk Ludi, selama ini anak-anak SD kami belum pernah merasakan bagaimana enaknya memiliki perpustakaan di sekolah sendiri, tapi dengan adanya usaha ibu, kini mereka bisa merasakannya. Sebagai guru putra daerah saya sangat berterima kasih sama Buk Ludi, sebab ibu telah membawa perubahan di sekolah kami.
Pesan saya untuk Buk Ludi:
Perpustakaan yang sudah Buk Ludi rintih dengan susah payah, sudah menjadi asset yang sangat berharga bagi kami, dan insya ALLAH saya akan pertahankan supaya tetap ada untuk selamanya. Atas dasar tersebut, saya sangat mengharapkan supaya suatu saat nanti ibu bisa menambah persediaan buku
Kabar terakhir yang saya dengar, pembangunan ruangan untuk perpustakaan masuk ke dalam anggaran BOS untuk periode berikutnya. Semoga anak-anak Geudumbak, bisa terus menikmati buku serta mereguk luasnya ilmu dan wawasan. Seperti tagline kami dalam kegiatan perpustakaan keliling dulu, “baca buku? Saya suka!”
~Saya baru tahu kalau hari ini adalah hari buku nasional. Berhubung saya punya testimony beberapa anak tentang buku, sepertinya menarik untuk dishare. Selamat #HariBukuNasional
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda