Misteri "Dark Energy"

Indarta Aji 16 Mei 2012

Beberapa hari lalu seorang muridku yang baru saja menyelesaikan UAN datang dan masuk kedalam kamarku tiba-tiba dan bertanya “Pak, energi gelap itu apa?” Wow. Pertanyaan itu sontak membuatku kaget bukang kepalang. “Hah? Belajar dari mana kamu.” Tanyaku seakan tidak percaya. “Ada pak buku-buku di perpus” Jawabnya dengan wajah tidak berdosanya.

Aku teringat 8 tahun silam, saat itu aku sedang duduk di bangku SMA. Aku bertanya kepada guru matematika-ku tentang bagaimana cara menghitung tiga buah titik sembarang dalam permukaan sebuah lingkaran. Aku mendapatkan pertanyaan itu setelah membaca beberapa buku ensiklopedia matematika di perpustakaan sekolahku, dan aku mendapatkan jawaban itu saat aku berada di tingkat dua Fisika, ITB dari mata kuliah tersulit menurut sebagian besar mahasiswa dijurusanku yang bernama MEKANIKA karena guru matematika-ku tersebut tidak pernah mendapatkan jawabannya.

“Kamu tahu gaya grafitasi kan? Nah energi gelap itu kebalikannya. Energi gelap yang membuat bumi semakin lama ukurannya semakin besar. ” Aku mendapatkan jawaban itu setelah beberapa menit berfikir. Memang susah menjelaskan tentang sebuah materi kuliah kepada anak SD kelas VI.  Tapi rasa antusiasnya ku pancing “Kalau mau tahu yang lebih dalam, nanti kamu kuliah di kampus Bapak. Di jurusan Fisika, ITB.”

“Soal biaya itu gampang. Pasti ada jalan. Yang penting sekarang kamu harus belajar yang rajin biar bisa kuliah di kampus Bapak dan insyaAllah bisa dapat beasiswa.” Kalimat yang selalu aku gunakan kepada murid-muridku agar tidak pernah putus asa.

Selama ini Lukman memang semakin gemar membaca buku-buku bertema fisika dan energi. Selain itu dirinya juga pandai membuat lukisan abstrak untuk seumuran anak kelas VI SD.

Note: Dark Energy terkait dengan pengembangan alam semesta, bukan pengembangan bumi. Bumi dijadikan acuan hanya untuk memberikan pemahaman secara nyata dengan materi yang sudah dipelajari siswa sekolah dasar tentang alam semesta.


Cerita Lainnya

Lihat Semua