Manajemen Kelas (untuk hari unik)
Patrya Pratama 6 Februari 2011
Masalah timbul ketika saya harus mengajar di lebih dari satu kelas karena kurangnya guru yang hadir pada hari tersebut. RPP yang telah saya susun untuk kelas saya menjadi agak berantakan karena waktu dan perhatian terbagi dengan satu atau lebih kelas lainnya. Berikut adalah poin-poin penting yang saya biasa lakukan manakala ini terjadi.
1. pelajaran saya sesuaikan dengan pelajaran kelas utama saya
Bila pelajaran di kelas utama saya (kelas 3) sedang matematika, maka kelas lainnya pun akan juga matematika. Hal ini untuk mempermudah saya berpikir
2. Prioritas tetap di kelas utama saya
Untuk kelas utama saya, tetap saya sebisa mungkin menjalankans sesuai dengan rencana pembelajaran saya hari itu. Adapun untuk kelas lainnya, biasanya metode yang saya lakukan cukup menjelaskan sedikit selama sekitar 5-10 menit dan meminta siswa mengerjakan soal yang biasanya saya berikan agak banyak untuk keep them busy. Atau bila tidak memungkinkan untuk menjelaskan, saya minta mereka menyalin dari buku paket pelajaran terakhir dalam mata pelajaran yang saya ajarkan hari itu.
Tantangan pertama adalah bila saya melakukan double (or triple or quadruple or six-douple, is that even a word?) kelas dengan kelas kecil yang sulit untuk diatur dan memang butuh perhatian yang lebih besar serta sulit untuk ditinggal. Saya biasanya meminta mereka mengerjakan soal sederhana matematika sebanyak 20 soal, membaca (untuk kelas 2), menulis sebuah peribahasa sebanyak 1 halaman, menggambar sesuatu benda 1 halaman, atau menyalin dari buku (yang mana kadang tidak memungkinkan karena jumlah buku terbatas). Man, I feel such a horrible teacher karena I seem to have bored the hell out of those teacherless class(es).
Saya butuh dua hal: ide-ide mengajar sebagai guru substitute di kelas-kelas yang sedang tidak ada gurunya tersebut, dan pemikiran “how can I measure success of my teaching in those teacherless class(es)?
Saya juga butuh pendapat, apakah baik-baik saja saya tetap memprioritaskan kelas utama saya? Karena memang hal tersebut adalah pilih kasih
3. maintaining law and order
Saya sudah mencoba ide dari Ibu Wei untuk meminta siswa-siswa hiperaktif untuk menyalurkan energi mereka untuk memastikan kelas berjalan lancar dan ide lainnya dengan “curhat colongan” kepada siswa bahwa saya harus mengajar di lebih dari 1 kelas sehingga mereka harus membantu saya dengan tetap tertib di kelas. It worked for grade 4-6, tetapi tidak untuk kelas 1-2 karena memang pada dasarnya anak-anak tersebut butuh perhatian saya.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda