Ruang Berbagi Ilmu (RUBI) Majene “Semangat yang Menjalar” (Bag. 3)
PatriaHertana 25 Desember 2015Usai mengikuti RUBI di hari kedua, sore sekitar pukul empat sore waktu setempat, para guru yang menjadi peserta RUBI Majene dari kecamatan tempat saya dan rekan saya (Verra Selviana) bertugas berkumpul di depan Aula tempat kegiatan berlangsung. Para guru-guru ini menyatakan siap melaksanakan RUBI di kecamatan, yaitu RUBI Tammero’do. Setelah mendapat pelatihan singkat selama dua hari kepercayan diri mulai tumbuh dan semakin yakin untuk melakukannya di tingkat kecamatan.
Berselang empat hari dari sore itu, pertemuan internalpun kami adakan untuk mempersiapkan RUBI Tammero’do, yang di dalamnya terdapat dua gugus atau wilayah. Materi yang dibagikan saat RUBI Tammero’do adalah materi yang diperoleh dari pelatihan dua hari lalu. Yang hebatnya lagi, yang menjadi pemateri dalam RUBI Tammero’do ini adalah mereka-mereka yang telah mengikuti RUBI Majene lalu. Tatanan acara dan konsep dibuat secara garis besar oleh guru-guru tersebut dan didiskusikan lebih lanjut bersama saya dan Verra.
Dengan persiapan yang singkat, RUBI Tammero’do berlangsung sangat baik. Di Gugus II, RUBI Tammero’do mendapat apresiasi dari Sekretaris Dinas Pendidikan sebagai kecamatan pertama yang melaksanakan RUBI lanjutan. Hal ini juga sejalan dengan antusiasme para guru dalam mengikuti RUBI Tammero’do ini. Materi yang disajikan juga dirasa menyenangkan dan mudah, karena bermain dengan barang-barang bekas serta lagu-lagu yang menyenangkan. Suasana juga sangat menyenangkan dan bersahabat dari guru-guru yang berasal dari berbagai sekolah ini.
Dalam pelaksanaan RUBI Tammero’do kedua yang berlangsung di Gugus I, suasana semakin menarik, kesiapan para pemateri semakin mantap. Dengan lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama-sama dengan seluruh peserta, RUBI Tammero’do di Gugus I dimulai. Tim paduan suara dari anak-anak SD juga ikut menghibur para peserta dengan lagunya yang berjudul “Guruku Tersayang”.
Semangat peserta dalam mengikuti RUBI Tammero’do ini juga tak kalah antusias dari sebelumnya. Selain itu, banyak pula guru yang turut aktif dalam diskusi bersama pemateri. Hal ini menambah kehangatan antara peserta dan pemateri yang terbilang juga masih sebagai pemateri pemula.
Pada saat acara penutupan yang dihadiri oleh Pengawas dari Gugus I, terdapat hal yang mengejutkan saya, Verra dan semua peserta. Pengawas membentuk guru-guru pendamping dari kelas I sampai kelas VI. Pengawas bersama dengan UPTD telah memilih guru-guru yang berpengalaman dan dianggap mampu untuk menjadi guru pendamping tersebut. Guru-guru pendamping ini nantinya untuk menjadi nara sumber jikalau ada guru dari Gugus yang sama ingin berkonsultasi tentang permasalahan pembelajaran di kelas yang bersangkutan. Selain itu, guru pendamping juga dipersiapkan untuk dapat menjadi pemateri di kegiatan-kegiatan seperti RUBI ini.
Ternyata semangat yang menyala di dalam diri para relawan daerah dan relawan di luar daerah Kabupaten Majene beberapa bulan lalu telah menjalar jauh. Bahkan sampai ke tingkat UPTD di Kecamatan Tammero’do. Semangat yang dulu bagaikan kuncup bunga, kini telah merekah menampakkan warna terang dan harum yang semerbak. Dan ini bukan pula akhir dari musim bunga, melainkan tengah menanti kuncup-kuncup lain yang siap bermekaran untuk mewarnai wajah pendidikan di Kabupaten Majene. Juga Indonesia nantinya.
Selasa, 15 Desember 2015, 23:35 WITA
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda