Rahma Tidak Berbeda
PatriaHertana 16 Juli 2015Rahma, seorang gadis kecil yang duduk di bangku kelas dua (saat ini telah naik ke kelas tiga) SDN 39 Inpres Manyamba. Sejak lahir ia telah memiliki kelainan pada kedua telapak kakinya yang mengalami pembengkokan ke bawah dan memutar ke arah dalam, atau dalam istilahnya (jika saya tidak salah sebut) dinamakan “clubfoot”. Jika kita lihat, dengan bentuk kaki seperti itu akan menyulitkan seseorang untuk berjalan dan melakukan aktifitas lain, tetapi tidak dengan Rahma.
Walaupun mengalami clubfoot sejak lahir, si cantik yang murah senyum ini sangat aktif bermain bersama temannya, mulai dari bermain engklek, lompat tali, sampai sepak bola sekalipun. Teman-temannya juga menerima kondisi Rahma dengan sangat terbuka, tidak ada yang mereka bedakan dari Rahma, bahkan pada situasi-situasi tertentu terlihat begitu jelas jika teman-temannya sangat menyayangi Rahma. Terlepas dari itu, Rahma merupakan anak yang memiliki sikap yang sangat santun terhadap guru-gurunya di sekolah.
Sebagai guru olahraga satu-satunya di sekolah ini, Rahma tentunya menjadi salah satu murid saya. Dalam pembelajaran olahragapun Rahma tidak pernah absen untuk mengikuti beberapa praktik. Seperti pada saat praktik atletik (lari, lompat dan lempar) dan sit up, ia berhasil memperoleh nilai yang sangat memuaskan untuk anak sebayanya.
Suatu ketika, saat saya tengah bermain bersama siswa-siswi kelas dua dalam pelajaran olahraga, saya melihat Rahma dan teman laki-lakinya tengah bermain sepak bola. Aril – teman sekelasnya itu dengan senang hati melempar bola ke arah Rahma, lalu Rahma menendang bola itu. Hal ini sontak membuat saya tercengang. Dengan gerakan cepat, saya nyalakan kamera ponsel, dan jepret.
Rahma mengajarkan saya tentang bagaimana tetap merasa sama meskipun fisik berbeda. Dari teman-teman Rahma juga saya belajar tentang toleransi yang tulus dan siapapun orang yang ada di sekitar kita tetaplah memiliki hak yang sama untuk belajar, bermain dan berinteraksi. Semangat Rahma menularkan pada saya tentang bagaimana keterbatasan tidaklah menjadi penghalang untuk melakukan segala hal. Dan saat ini, Rahma bersama clubfoot-nya tetap menjadi kebanggaan kami di tengah-tengah sekolah yang becek di kala musim hujan datang.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda