Pojok Pintar Manyamba “Bukan Sekedar Tempat Membaca” (Bag. 3)

PatriaHertana 13 Juli 2015

Bagaimana tidak senang rasanya, sebuah perpustakaan di pedalaman desa, yang harus menempuh jalanan rusak untuk menuju tempat itu mendapat perhatian dari publik di luar Kabupaten. Hal ini tentu saja menunjukkan partisipasi nyata dari mereka-mereka yang memiliki kepedulian di atas rata-rata. Langkah nyata untuk peduli terhadap kepentingan asupan baca anak-anak di daerah ini sungguh memberi harapan baru bagi anak-anak yang tengah dikobari semangat untuk mencari bahan bacaan yang menarik menurut mereka.

 

Sudah beberapa gerakan sosial yang bergerak memberi sumbangsih pada Pojok Pintar Manyamba. Bulan Januari lalu, komunitas Sahabat Kita dari Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan datang mengunjungi Pojok Pintar Manyamba untuk bermain bersama anak-anak di desa dan menyumbangkan beberapa eksemplar buku. Hal ini disambut meriah oleh anak-anak. Dengan bermodalkan sebuah gitar dan lembaran-lembaran kertas HVS berwarna hijau, anak-anak bernyanyi bersama kakak-kakak dari Sahabat Kita dan menuliskan cita-cita mereka di sehelai kertas yang telah dibentuk. Kegiatan bersama komunitas ini juga menghadirkan Dokter Wahdiyat dari Kabupaten Majene untuk memberikan inspirasi kepada anak-anak. Acara ditutup dengan bagi-bagi makanan ringan yang sempat membuat anak-anak sedikit gaduh. Alangkah lucunya!

 

Bukan hanya itu, sambutan masyarakat terhadap tamu-tamu dari komunitas Sahabat Kita juga harus diacungkan jempol. Kakek Sokko dengan murah hati menjamu para tamu-tamu ini, mulai dari menyuguhkan sajian-sajian khas Mandar sampai pada menyiapkan tempat untuk bermalam di rumahnya yang terbilang sederhana. Sedangkan esok harinya, setelah selesai acara bermain dan belajar bersama anak-anak di desa, Bapak Heri yang juga pemilik rumah sekaligus bengkel yang dijadikan Pojok Pintar Manyaba juga ikut menjamu teman-teman dari Sahabat Kita dengan Tetu (gudapan manis khas Mandar).

 

Lain lagi dengan Penyala Makassar, komunitas ini tak pernah absen mengirimkan buku-buku bacaan yang mereka galang jauh-jauh dari Makassar sana untuk dikirim ke desa kami. Terbilang cukup sering komunitas ini memberi asupan buku untuk Pojok Pintar Manyamba. Bahkan mereka juga menyempatkan diri untuk menulis surat untuk anak-anak di desa.

 

Inilah yang mengagumkan dari sebuah tempat sepetak kecil yang kami sebut Pojok Pintar Manyamba, tempat ini bisa menggerakkan banyak pihak untuk memajukan dan mendukung pertumbuhan pendidikan anak-anak di desa. Memang, hanya langkah kecil, tapi ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian pihak. Itulah mengapa, bagi saya Pojok Pintar Manyamba memiliki nyawa dan tentu saja, tempat ini “Bukan Sekedar Tempat Membaca”.


Cerita Lainnya

Lihat Semua