info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Pernak-pernik Olimpiade Sains

NurjannahAwaliyah 30 April 2016

 

Ini pernak-pernik pengalaman anak-anak di Olimpiade Sains Kuark pertama. Saat itu motivasi mengikutkan anak-anak ke OSK adalah sederhana. Yaitu bagaimana anak-anak bisa pergi ke Lhokseumawe dan bertemu dengan teman sebaya dari SD lain. Kota madya terdekat dengan desa mereka. Jarak dari desa ke kota sekitar 30 KM yang dapat ditempuh dengan mobil selama satu jam perjalanan.

SD Negeri 3 Nisam Antara adalah penempatan SD baru di Kabupaten lama, Aceh Utara. Sehingga baru kali ini juga ada pengajar muda di sana. Sebagai pelari pertama, ada rasa bahagia ketika kepala sekolah mendukung untuk mengirim 21 anak untuk mengikuti OSK ini. Ya, 21. Bukan angka yang sedikit. Kami memberangkatkan 21 anak untuk mengikuti babak penyisihan di Lhokseumawe. Motivasi membawa anak-anak ke lhokseumawe berawal dari mereka yang tidak tahu desa sebelah. Mereka tidak tahu rupa desa sebelah seperti apa. Sehingga turun ke kota adalah kesempatan yang langka bagi mereka. Masih ingat betapa bersemangatnya mereka ketika tahu bahwa lombanya akan dilaksanakan di Lhokseumawe.

Kurang lebih 3 minggu kami belajar bersama. Mulai dari pengayaan materi, mengerjakan soal, membuat mapping beberapa materi, belajar di hutan, di waduk di sungai. Huaaa.. rasanya begitu membahagiakan membersamai mereka berproses. Aku rasa kebahagiaan mereka adalah lebih dari bisa pergi ke Lhokseumawe, tapi karena mereka bisa bermain di sungai dan waduk di desa mereka sendiri. Maklum, mereka tidak pernah diperbolehkan orang tuanya untuk main di dua tempat yang konon katanya penuh dengan misteri. Tepatnya di tanggal 20 Maret 2016, pengumuman babak penyisihan datang. Alhamdulillah ala kulli hal. 12 anak dari SD N 3 Nisam Antara lolos ke babak semi final. Terharu tak terkira. Ternyata mutiara yang terpendam itu benar-benar nyata hadir di depanku. Dengan usaha yang tidak sederhana selama 3 minggu belajar, Sabtu, 23 April 2016, anak-anak mengikuti babak semifinal di Lhokseumawe (lagi). Yang jika di antara mereka ada yang masuk 100 besar per level se-Indonesia, mereka akan ke Jakarta. 16 Mei 2016. Pengumuman semifinal pun tiba. Aku bergegas membuka web di pagi hari setelah diingatkan oleh teman. Ternyata tidak anak-anak belum mendapat kesempatan untuk lolos tahap ini. Kukabarkan kepada kepala sekolah dan beberapa guru yang ada di kantor. Alhamdulillah, puji syukur. Siapa sangka anak-anak bisa lolos sampai tahap penyisihan dan dapat melanjutkan ke babak semi final, padahal baru pertama kali mengikuti OSK. Ini adalah hal yang sudah luar biasa. Apresiasi tak henti-hentinya kuberikan kepada mereka. Anak-anak adalah berlian yang masih tersimpan saja. Aku percaya dan yakin, kelak mereka adalah orang-orang yang luar biasa.

Aku belajar menghargai setiap proses sekecil apapun yang mereka lalui. Paling tidak, mereka sudah bermimpi ke Jakarta, pikirku. Berimajinasi rupa kota yang mereka tahu hanya banyak artisnya. Olimpiade pertama tahun ini yang mengesankan bagi mereka. Terus semangat dan belajar ya nak.

Alhamdulillah ala kulli hal…


Cerita Lainnya

Lihat Semua