Ada 15 Rangking Satu

Nurhikmah 13 Juli 2016

Ulangan semester belum selesai, namun anak-anak sudah sibuk bertanya tentang siapa yang rangking satu. Pemenang kuis rangking satu dikelasnya mereka kira sebagai sang rangking satu, si Ayrin dan si Jonadin juga dituduh si rangking satu, dan akhirnya guru memutuskan semuanya rangking satu. Namun demikian, mereka masih saja protes. “Tidak bisa begitu bu. Rangking satu itu cuma satu orang, tidak boleh dua.”

Lalu tiba saatnya penerimaan rapor. Beberapa orang tua telah hadir sejak pagi. Ada yang datang sambil menggandeng tangan anaknya dan ada juga yang datang belakangan. Pada hari itu, semua orang tua masuk ke kelas dan mendengarkan perkembangan anaknya di sekolah.

“Hari ini ada 15 rangking satu dikelas kita, kata guru.”

Semua anak memperoleh rangking satu pada keahliannya masing-masing. Ada rangking satu menolong teman, rangking satu matematika, rangking satu menggambar, rangking satu perdamaian, rangking satu menyiram bunga, dan sebagainya. Ketika peringkat tersebut dibacakan beberapa anak dan orang tua tampak penasaran dan mulai menebak-nebak siapa rangking satu.

“Anak ini adalah siswa yang paling senang berdoa. Setiap pagi dan siang dia selalu menawarkan diri untuk memimpin doa di kelas. Ketika besar nanti dia ingin menjadi pastor., kata guru.” Lalu orang tuanya pun segera tahu kalau yang dimaksud adalah Thomas. begitu pula dengan ibu si rangking satu mengeja dan rangking satu pergi sekolah.

Meskipun masih bingung, semua orang tua bahagia dan memeluk putra-putri mereka. Beberapa anak terus memandangi piagam rangking satu yang diterimanya. Potensi mereka yang luar biasa, layak mendapatkan apresiasi. (bul)


Cerita Lainnya

Lihat Semua