Kunjungan Direktur Asosiasi Kepala Sekolah se-Asia Tenggara ke Majene
Novianus Efrat 9 Februari 2012Kedatangan kepala sekolah terbaik di Jakarta memberikan angin segar bagi semua pihak, kami (Pengajar Muda Majene), Dinas Pendidikan Kabupaten Majene, serta para Kepala Sekolah Dasar se-Kabupaten Majene. Ibukota pendidikan di Propinsi Sulawesi Barat ini memang membutuhkan sosok teladan dalam pengabdian dan dedikasi di bidang pendidikan. Beruntung, Bu Zahra Fajardini merupakan salah seorang yang berdedikasi dan berkualitas di bidangnya. Pernah menjadi Kepala Sekolah Terbaik se-DKI Jakarta. Selain menjabat sebagai Kepala Sekolah TK dan SD bertaraf Internasional di Ibukota negara, di saat yang bersamaan ia juga menjabat Direktur Asosiasi Kepala Sekolah Dasar se-Asia Tenggara di umur yang masih muda.
Sedikit gambaran tentang Ibu Dini. Beliau adalah seorang wanita dengan paras yang masih terbilang imut untuk ukuran ibu-ibu seumurannya. Tinggi dan berat badan rata-rata wanita Asia normal. Berjilbab, tapi modis dan santai. Berkaca mata berbentuk oval, mengikuti bentuk mukanya yang sedikit bulat. Senyumnya memberi ketenangan. Ramah, murah senyum, dan senang tertawa. Sungguh sosok ibu yang begitu keibuan penuh kasih.
Ia hadir dalam kunjungan tidak resmi ke Majene bersama dua orang rekan gurunya. Sekadar ingin mengunjungi sekolah-sekolah penempatan Pengajar Muda, tuturnya. Kunjungannya sangatlah singkat. Bayangkan hanya ada waktu 3 hari, dan ia ingin datang ke setiap lokasi penempatan Pengajar Muda Majene. Sebagai informasi, kami tersebar di 10 desa di 4 kecamatan yang berbeda. Bahkan kami sendiri belum pernah ada yang sudah mengunjungi semua lokasi teman kami. Di waktu yang singkat ini, kami juga menawarkan pada dinas pendidikan untuk diadakan pertemuan antara Bu Dini dengan para Kepala SD. Dinas menyetujui hal itu. Puji Tuhan, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Itu berarti sisa 2 hari efektif untuk bisa mengunjungi semua lokasi kami. Dengan perencanaan yang matang, ternyata hal tersebut bukanlah mustahil.
Terlebih, masih ada satu sesi dimana rekan Ibu Dini, yakni Mas Syaiful (guru kelas 3) dan Mba Tami (guru TK) memberikan kami re-training. Di 3 bulan pertama ini, kami sepertinya sudah kehabisan banyak jurus yang diturunkan oleh tetua kami, Bu Wei. Berbeda aliran, tapi satu tujuan. Untung mereka (Bu Dini dan tim) datang dengan membawa segudang jurus lainnya yang akan kami pergunakan sebaik-baiknya di sisa waktu 9 bulan ini. Tidak tahu kapan jurus-jurus ini akan habis, yang penting, kami masih bisa menambah sedikit nafas kami saat kami berhadapan dengan anak-anak di kelas nanti.
Hanya dalam waktu dua jam, ia mampu memberikan inspirasi bagi sekitar 200 orang Kepala Sekolah dan UPTD. Hanya dalam waktu dua hari, ia mengunjungi setiap sekolah serta memeriksa setiap sudut tempat tinggal hingga kamar tidur kami. Hanya dalam waktu empat hari, ia memberikan kami , PM Majene, inspirasi pribadi lepas pribadi. Memang begitulah sifat dasar orang yang sukses. Mereka selalu menginspirasi orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda