Sisi Lain Dua Bocah Hiperaktif
Novia Budiarti 24 April 2015Namanya Zulfikar dan Femas. Dua-duanya sangat hiperaktif di kelas. Dua-duanya paling susah diam mengerjakan tugas. Dua-duanya adalah biang keributan di kelas. But.... They have another side, and i love that ^_^.
ZULFIKAR....
Zulfikar saat ini duduk di kelas VI A. Saat ini Zulfikar tengah menghadapi persiapan menjelang Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir Sekolah. Sejak pertama kali mengenalnya, menurutku Zulfikar adalah anak yang sangat hiperaktif. Aku sendiri sebagai guru matematikanya kewalahan membimbingnya. Zulfikar sulit sekali untuk mau mendengarkanku dan menurutiku untuk mengerjakan tugas. Sering Zulfikar keluar kelas tanpa izin dan aku kecolongan. Zulfikar juga tidak bosan menganggu teman-teman yang sedang asyik belajar. Ya, Zulfikar memang lebih suka pelajaran yang berhubungan dengan kemampuan kinestetik. Namun, ternyata Zulfikar memiliki sisi lain. Zulfikar yang hobi bermain sepak bola dan berkelahi dengan temannya (sampai-sampai sering sekali dipanggil kepala sekolah), ternyata senang sekali dengan seni. Menganyam, adalah salah satu kesenian favoritnya. Bahkan sangat menakjubkan karena hasil anyamannya selalu mendapat nilai bagus dari guru wali kelasnya. Hasil anyaman Zulfikar pasti selalu dapat perhatian dari guru-guru dan mendapat pujian tentunya. Banyak yang memuji hasil anyaman Zulfikar lebih bagus dari karya siswa perempuan sekalipun.
Pada tanggal 14 April 2015 lalu, Zulfikar dipercaya menjadi utusan SDN Paradowane sebagai peserta lomba cipta karya seni cabang menganyam untuk tingkat kecamatan. Pembina Zulfikar untuk lomba adalah Pak Furqan. Saat lomba, aku berkesempatan menontonnya dan mengambil beberapa gambar. Zulfikar tampak sangat serius menganyam, tangannya sangat lincah. Belum pernah aku melihatnya seperti itu sekalipun. Hasilnya juga sungguh membuatku terpana, dan Alhamdulillah Zulfikar mendapat bonus juara 2. Tepuk salut untuk dirimu Zulfikar , semoga keahlianmu ini menjadikanmu seniman hebat di masa depan, Aamiin.
FEMAS..........
Selain Zulfikar, ada juga Femas yang mirip sekali tingkahnya dengan Zulfikar. Bedanya, Femas masih duduk di kelas VB. Femas ini sangat ekspresif. Bahkan ekspresinya sering mengundang tawa banyak orang. Kebetulan ada lomba pantomim, dan guru-guru bingung siapa saja yang berpotensi. Aku mengusulkan Femas dan beberapa siswa lainnya. Setelah diseleksi, terpilihlah Femas untuk maju sebagai utusan SDN Paradowane untuk lomba pantomim. Berhubung saat SMA dulu aku mendalami seni drama, aku membantu melatih Femas dengan ilmu yang pernah kudapatkan. Saat latihan, aku pasti tidak bisa menahan tawa melihat ekspresi Femas. Padahal di kelas aku harus menahan kekesalan karena Femas sulit sekali diatur :-D .
Hari pelaksanaan lomba pun tiba, aku mendandani Femas seperti Charlie Caplin, orang yang sangat pintar berpantomim dan dikenal oleh dunia. Sifat hiperaktif Femas saat didandani rupanya mulai kumat, Femas sepertinya sulit sekali diam sehingga aku harus mengulangi lagi dandanannya. Awalnya Femas malu karena peserta lain tidak ada yang didandani seperti dirinya. Namun aku dan guru-guru lain tak henti-hentinya meyakinkan Femas kalau dia itu unik. Femas pun semangat kembali dan Alhamdulillah total, Femas menyabet juara pertama sehingga lolos ke tingkat Kabupaten. Femas pun semakin semangat. Semoga kamu dapat menginspirasi teman-temanmu yang lain ya Nak ^_^. Ibu Via bangga padamuJ.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda