It’s All About My Favourite Class

Novia Budiarti 4 Oktober 2014

V A.....

     Sekilas, tampak tidak ada yang spesial dari kelas ini. Tetapi bagiku, kelas inilah yang paling banyak memiliki bibit-bibit unggul pencerah masa depan bangsa. Tidak bermaksud membanding-bandingkan dengan kelas lain. Tapi aku merasa mereka begitu spesial di hatiku.

     Kelas yang dipimpin oleh seorang ketua kelas perempuan bernama Amel ini memang anak-anaknya tidak bisa diam dan aktif luar biasa. Berkali-kali bila mereka bosan dengan pelajaran, mereka akan membuat keributan, ataupun mencari perhatian dengan cara yang tidak ada habisnya. Oleh karena itu, guru dituntut harus sekreatif mungkin untuk membuat merekasibuk belajar. Dan inilah yang menjadi favoritku mengajar di kelas V A :

1.      Duo Paling “Nakal” Justru Paling Serius Saat Mengerjakan Tugas

       Dua nak paling “nakal” di kelas V A ini memang sering dimarahi guru, terutama guru pria. Awalnya aku takut tidak bisa menaklukan dua anak ini. Mereka selalu duduk di belakang. Aku pernah memaksanya duduk di depan agar tidak berbuat onar. Tapi tetap saja ujung-ujungnya mereka akan kembali ke tempat duduk semula.

      Suatu hari aku memberikan soal matematika yang lumayan banyak.  Mereka diam di tempat duduknya. Aku menghampirinya, dan ternyata mereka begitu serius mengerjakan tugas. Setelah kunilai, sempurna!. Pekerjaan yang mereka kerjakan sendiri benar semua. Bila teman-temannya ribut saat mengerjakan tugas, mereka langsung menghampiri teman-teman yang ribut dan memarahinya sekaligus menekankan bahwa mereka sedang berkonsentrasi.

      Mereka sekarang justru menjadi “Duo Favorit” bagiku. Namanya Arif Rahman dan Arif Ilyas. Panggilannya pun sama, Arif. Jadi saat aku memanggil mereka dengan Arif, mereka langsung menyahut berbarengan. Like twins....It’s so funny ^_^

2.      Jagoan Azan, Jagoan Matematika Juga!

       Asmawi memang sering mengikuti lomba azan. Dia dikenal sebagai muazin SDN Paradowane. Berbeda dengan duo Arif, Asmawi lebih kalem alias pendiam. Tapi jangan ditanya soal kemampuan matematikanya. Asmawi paling cepat dalam menyelesaikan soal. Begitu selesai, dia langsung menuju tempatku dan bertanya, “Jawaban saya benar semua, Bu?”. Selalu begitu. Jika ada yang salah satu soalpun, dia langsung kecewa berat. Aku berusaha keras menghibur dan menyemangatinya. Esoknya, dia langsung kembali padaku dan memperlihatkan jawaban kemarin yang salah lengkap dengan pembenarannya. Asmawi...Asmawi...kamu anak yang pantang menyerah. Terus berjuang Nak, kamu pasti jadi orang sukses suatu saat nanti!

3.      Aan, si Mr. Homework

       Rata-rata muridku tidak suka diberi PR. Namun berbeda dengan si Aan ini. Setiap selesai pelajaran, dia langsung meminta diberi PR. Walaupun tidak ada PR, dia tetap memaksa agar aku memberikan PR khusus untuknya. Jadi kuberikan saja walaupun hanya satu soal dia sudah sangat senang seperti mendapat uang dari ibunya. :-D

        Saat akan memulai pelajaran, Aan langsung mengingatkanku jika ada PR. Padahal saat itu posisinya, guru mata pelajaran sebelum aku, masih membereskan barang-barangnya dan belum keluar kelas. Ada lagi cerita bila waktu istirahat tiba, dan jamku mengajar telah selesai, Aan langsung mengerjakan PR tanpa keluar kelas untuk istirahat. Aku sering mengingatkannya agar dia beristirahat dahulu dan mengerjakan PR di rumah. Namun Aan bersikeras menyelesaikan PR saat itu juga. Belakangan ini, teman-temannya sedikit demi sedikit mulai mengikuti kebiasaannya. Ternyata Aan berhasil menginspirasi teman-temannya. Maka itu aku menjuluki makhluk unik ini si Mr. Homework.

4.      Tidak Ada Guru, Mari Bernyanyi Bersama!

        Keunikan kelas favoritku yang paling membuatku salut pada mereka adalah jika tidak ada guru yang mengajar di kelas mereka, entah gurunya belum masuk ataupun memang tidak berangkat sekolah, mereka tidak keluar kelas, melainkan bernyanyi mulai dari lagu kebangsaan, lagu wajib nasional, sampai lagu-lagu pelajaran yang diajarkan oleh pengajar muda. Hal seperti ini jarang atau bahkan tidak dilakukan oleh kelas yang lain. Inilah yang membuat V A unik.

       Namun tak jarang suara nyanyian mereka tidak terkontrol, alias terlalu kencang sampai mengganggu kelas lain yang sedang belajar. Kalau sudah begini, aku akan turun tangan entah dimana posisiku saat itu untuk sekedar mengingatkan mereka ^_^.

5.      “Ini Groso / Sirsak Spesial untuk Ibu Via”

      Berawal dari Aan yang memberikanku buah-buahan dari rumahnya. Ternyata kebiasaan itu berlanjut. Aan, Asmawi, Duo Arif, dan kawan-kawannya menjadi sering berburu sirsak sepulang sekolah atau pada jam istirahat kemudian menyerahkan minimal sebuah sirsak padaku :-D. Mereka juga sangat senang bila melihat langsung aku memakannya dan malah berterima kasih padaku.

     Aku sangat yakin mereka pasti tulus memberikannya. Mungkin banyaknya jumlah sirsak di Desa Paradowane, membuatorang-orang sudah terbiasa melihat dan memakannya. Tapi bagiku, sirsak dari mereka sangat enak dan spesial. Jangan bosan memberikan sirsak lagi ya Nak :-D

 

Hmmm....tahun depan, jika aku pergi dari tanah surga Paradowane ini, hal-hal seperti ini yang akan selalu aku ingat dan aku rindukan. Terima kasih anak-anak V A.Kalian inspirator seesungguhnya J


Cerita Lainnya

Lihat Semua