Setelah sah menjadi pengajar muda dan ditinggalkan oleh Pengajar Muda sebelumnya, acara pertama yang saya ikuti dengan teman-teman adalah Festival Anak Banggai 2016, 16-18 Desember 2016 di Luwuk, Banggai.

Acara ini dibuat oleh Penyala Banggai dengan tema "Simpan Gadgetmu, Ayo Bermain!". Permainan Tradisional Nusantara meski berbeda nama dimainkan oleh anak-anak SD di Banggai.

Salah satu yang ikut adalah sekolah tempatku mengajar selama setahun di Banggai, SDN 2 Baya. Acara dibuka dengan meriah oleh Bupati Banggai. Ada beberapa permainan seperti Kalario, Bakiak, Egrang, Goro, Beket, Layang-layang, dan Kreativitas Anak. Siswa SD saya ikut tiga cabang : Beket (pinjaman), Kalario dan Egrang.

"Enci, torang ikut Beket tapi Beketnya so putus" Cerita Asraf semangat sekali ketika mereka selesai bermain.

"Benarkah?" Tanya saya

"Benar Enci, tadi Pak pinjam dari SD lain untuk kita ikut" Angga mengedipkan matanya ketika bercerita, lalu tertawa.

Dunia anak adalah dunia bermain, meski tidak menang anak-anak tetap antusias mengikuti kegiatan itu. Oh iya Penyala Banggai ini merupakan komunitas kerelawanan yang menyebarkan buku melalui rumah belajar di Kabupaten Banggai, turunan Indonesia Menyala sih.

"Enci, torang ambil hadiah besok. Pakai baju apakah?" Indi bertanya padaku, ia dan Anang memenangkan Egrang juara satu lagi, tidak kecewa datang dari jauh ke kabupaten untuk berlomba. Bagusnya, Pemenang berbagi hadiah dengan teman lain di sekolah yang meraih kemenangan tertunda.

"Enci, torang dibagi hadiah sama Indi dan Anang" cerita Putra.

Mereka menikmati kemenangan bersama sambil tertawa ketika bercerita.