Saya terharu melihat cara mereka memperlakukan saya ketika sakit.

Nisa Rachmatika 14 Desember 2010

9 Desember 2010 Sejak hari Minggu kemarin, sakit saya tidak juga kunjung sembuh. Dan saya cukup terharu melihat kepedulian warga desa ini pada saya. Hari Senin  malam, saat saya masih bermalam di kota Majene, pak desa menyuruh Rudiansyah (salah satu kemenakannya) untuk mengecek keadaan saya di Majene. Ia takut kalau sakit saya bertambah parah. Duh…ya ampun, padahal saya hanya flu, batuk, dan demam saja. Oke…batuk saya memang parah, dan demam saya juga tidak kunjung turun. Tapi menyuruh seseorang pergi keluar malam-malam selama 2 jam perjalanan hanya untuk mengecek keadaan saya, how kind it was….T_T Dan Selasa sore, ketika saya dan Juli pulang dari kota Majene, ternyata kami sudah sangat ditunggu di desa. Bu desa bercerita, bahkan Ichang sejak siang tadi sudah bolak-balik tidak tenang dengan motornya karena kami tidak juga datang. Ia bahkan sudah bersiap untuk menjemput saya ke Majene, kalau saja saya tidak segera datang (yah..satu hal yang saya suka dari orang ‘gila’ bernama Ichang ini: dia selalu memberikan kejutan-kejutan ‘aneh’ dari tindakannya, yang membuat orang tidak akan merasa bosan kalau bersamanya). Keesokan harinya, saat mengetahui saya sakit, bu Mini dan bu kepala sekolah membelikan saya bermacam-macam makanan agar saya cepat sembuh (walaupun yang menghabiskan makanan adalah kawan-kawan saya di sini. Hehe..). Dan di rumah, bu desa membuatkan saya bubur, memijati saya, dan menemani saya tidur. Hmm… really-really feels like home…. (thanks all…^_^)


Cerita Lainnya

Lihat Semua