Jaket, kaos kaki, dan syal.
Nesia Anindita 3 Agustus 2011
Teluk Rhu, 21 Januari 2011
Hidup bagai roda, kadang diatas, kadang dibawah. Kadang senang, kadang sedih. Kadang menyenangkan, kadang menjemukan.
Dan saat rasa sedih datang, tertekan, muak, capek, oohh dunia kejam seakan-akan dunia dan alam semesta berkomplot untuk memusuhi anda, berdamailah dengan diri anda sendiri. Sebuah kata sakti yang terdiri dari lima huruf adalah obat yang dapat membantu anda bertahan menghadapi ‘kejamnya dunia ini’ tadi. Kata sakti tersebut tak lain tak bukan adalah sabar.
Sebuah kata yang lazim diucapkan lawan bicara anda saat anda mengaduh panjang lebar seribu kata, sedangkan si lawan bicara anda ini hanya mengucapkan sepatah kata tersebut. ‘Sabar’.
Tidak, tidak, jangan mendengus kesal dan cemberut saat lawan bicara anda mengucapkan kata sakti ini! Kenapa? Karena sabar adalah satu-satunya cara yang bisa disarankan oleh lawan bicara anda tersebut. Bukan salah lawan bicara anda, dia hanya bisa menyarankan anda untuk bersabar. Bukan salah lawan bicara anda, dia tidak bisa membantu banyak. Dan bukan salah lawan bicara anda pula semua ‘kejamnya dunia dan alam semesta yang berkomplot memusuhi’ menimpa anda. Seperti kata saya tadi, berdamailah dengan diri anda sendiri, hanya diri anda sendirilah yang bisa mengembalikan diri anda ke kondisi terbaik. Sungguh, yang bisa membantu diri anda ya anda sendiri, bukan orang lain, bukan siapapun orangnya itu. Berdamailah dengan dirimu sendiri, karena hanya dirimu yang dapat merubah semua pikiran-pikiran di kepalamu.
Sabar, dan nikmatilah semuanya.
Sabar ketika kita berada pada kondisi yang tidak ideal seakan-akan seperti menggunakan jaket saat anda menggigil kedinginan. Ketika jaket tidak cukup untuk menghangatkan anda, gunakanlah kaos kaki. Dan saat jaket dan kaos kaki tidak cukup, gunakanlah syal. Tambahkanlah berlapis-lapis pakaian hangat, kaos kaki, dan syal, seakan memberi lapisan tambahan kesabaran pada diri anda. Sabar sabar dan nikmati.
Dunia seperti roda, kadang diatas, kadang dibawah.
Diatas maupun dibawah, mari nikmati dan syukuri hidup kita ini (:
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda