info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Jurnal Mingguan ke-6

Nesia Anindita 25 Juli 2011
Teluk Rhu, Januari 2011 Saat sedang mengotak-atik laptop, saya menemukan sebuah catatan jurnal mingguan saat training Indonesia Mengajar. Jurnal ini harusnya di upload di blog sebagai tugas pelatihan namun tak sempat dan gagal total dikumpulkan hehe. sedikit untuk berbagi pada kawan-kawan sekalian, selamat menikmati (: Jurnal Minggu ke 6 Training IM LITTLE MONSTERS! Itu yang pertama kali terbersit di otak saya setiap melihat anak-anak berlarian, berisik, berteriak-teriak, menangis, menjerit, gaduh, dan lain sebagainya. Apalagi saat berada di dalam pesawat atau kereta, dan ada anak kecil yang menangis-nangis nonstop, atau pun berisik loncat-loncat membuat kegaduhan luar biasa. Saya memang bukan tipe orang yang begitu melihat anak kecil akan langsung mendekati, menggendongnya, dan berteriak “LUCUUUUU NYAAA” pada mereka, saya lebih pada tipe yang yasudah, ada anak kecil. Itu saja. Saya bahkan tidak mengerti perbedaan bayi yang lucu seperti apa, menurut saya mereka semua bentuknya masih absurd dan belum bisa disebut lucu atau tidak. Kalau bisa dibilang, saya bukan benci pada anak kecil, tapi entah kenapa saya bingung memposisikan diri di depan anak kecil, kadang saya berpikir saat berhadapan dengan anak kecil kita jadi terlihat bodoh, dan entah kenapa jadi malu sendiri. Mungkin kata yang tepat untuk mencerminkan perasaan saya pada anak kecil adalah.. takut. Saya takut berhubungan dan takut berinteraksi dengan mereka. Saat mendaftar Indonesia Mengajar, saya masih tetap sangsi pada diri saya sendiri, mau mengajar anak SD tapi sama anak kecil saja takut...Yakin? Tapi akhirnya dengan bekal nekat dan rasa penasaran luar biasa saya mengikuti training Indonesia Mengajar ini. Bisa dibilang interaksi intensif pertama saya pada anak-anak justru adalah ketika sekarang ini saat training. Saat pertama kali kunjungan ke SD Cikreteg 1, saat anak-anak SD berkunjung dan bermain ke MTC, dan saat PPM Pengajar Muda ke SDN Pancawati 01. Pertama-tama saya benar-benar masih kaku saat berhadapan dengan anak, karena tidak terbiasa juga, saya bingung harus berbuat apa didepan anak-anak. Terdengar bodoh memang, justru orang yang lebih besar malah takut dan bingung di depan anak-anak. Akan tetapi makin lama makin lama CLING! Saya menemukan sesuatu yang berbeda. Aneh! Rasanya ada di dalam hati tapi saya juga bingung apa yang saya rasakan ini. Dan selama seminggu PPM di SDN Pancawati 01 tiba-tiba saya sadar.. bahwa ternyata anak-anak tidak butuh untuk ditakuti dan diperlakukan dengan gap jarak yang berbeda. Ternyata dalam berhubungan dengan anak kecil kita tidak harus memposisikan diri sebagai seseorang yang lebih tua dan sebagainya. Ternyata dalam berhubungan dengan anak kecil, you just have to be trully yourself! Ternyata dalam berhubungan dengan anak kecil, ternyata.. ternyata tidak sulit sama sekali! Ternyata dan ternyata.. apa ini ya.. perasaan bersemangat meluap-luap saat bersama anak-anak, saya sendiri bingung untuk mendeskripsikannya. Tapi yang sangat saya ingat dari berbagai kesan selama mengajar 1 minggu di SDN Pancawati 01, adalah justru ketika saya tidak mengajar di kelas. Saat itu saya sedang merencanakan RPP untuk pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia kelas 1, saya sedang mencoret-coret buku catatan di luar kelas dan menggambar apa yang akan saya kerjakan nantinya, tiba-tiba saja segerombolan anak mengamati saya, bahkan beberapa langsung saja maju ke depan dan melihat coretan-coretan gambar saya. “Kak gambar apaaa kaaak! Kak gimana caranya gambar kakk?” teriak mereka antusias. Dan dalam hitungan menit tiba-tiba saja lapangan SDN Pancawati 01 dipenuhi oleh anak-anak yang berteriak-teriak dan mengerubungi saya sambil berusaha melihat seperti apa gambar yang saya buat. Antara kaget dan senang saya akhirnya malah membuka sesi belajar menggambar bersama. Mulai dari rumah tingkat, gambar sekolah mereka, gambar mobil, dan semua gambar lain yang mereka ingin lihat. Beberapa hari kemudian, saat mengajar SBK di kelas 5, saya meminta mereka untuk menggambarkan perasaan mereka dan saat yang mereka ingat saat bermain dengan pengajar muda. Ketika memperoleh hasil gambar anak-anak, ternyata banyak anak yang justru menggambarkan kenangan mereka saat belajar menggambar, ya belajar menggambar di dekat pagar sekolah dan abang penjual jajanan, bersama saya! Ah saat melihat tulisan dan gambar tersebut perasaan meluap-luap tadi benar-benar memenuhi hati! Saya masih belum dapat mendeskripsikan perasaan ini, tapi entah bagaimana saat melihat anak-anak kecil, saat mereka berebut untuk menyalami tangan saya, saat berada di depan kelas dan bermain bersama mereka, bernyanyi, melompat-lompat dan sebagainya, i dont see them as little monsters anymore..but now I see them as little person yang sangat sangat sangat menyenangkan, menarik, dan sangat mudah untuk disayangi. Hmmm perasaan ini, apakah ini artinya saya telah jatuh hati pada anak kecil? ..... 3 bulan di daerah, dan saya jawab dengan yakin pertanyaan saya ini. Ya. Saya telah jatuh hati pada mereka semua (:

Cerita Lainnya

Lihat Semua