Pengobatan Gratis di SP3
Nani Nurhasanah 26 Mei 2013Sabtu, 9 Maret 2013 kepala Puskesmas Kecamatan Tambora Syahbudin S.Sos serta 4 orang mantri dan petugas penyuluhan dan pemeriksaan penyakit malaria melakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi penyakit malaria dan pengobatan gratis untuk siswa2 SDN Oi Marai dan warga UPT SP3 ( Unit Pemukiman Transmigrasi Satuan Pemukiman 3).
Pemeriksaan yg berlangsung dari pukul 09.00-11.00 ini diikuti oleh 105 orang siswa dan warga yg datang datang ke SDN Oi Marai. Kebanyakan siswa dan warga mengalami sakit panas dan demam akibat musim barat. Pemeriksaan meliputi : tes darah untuk mendeteksi penyakit malaria, cek tekanan darah, konsultasi dan pengobatan gratis.
Warga sangat merasa terbantu dengan kedatangan para petugas puskesmas yang langsung menjemput pasien ke lapangan dan memberikan pengobatan gratis. Beberapa warga SP3 sakit namun tak mampu berobat karena jarak menuju puskesmas yg cukup jauh (sekitar 17km) dengan jalan yang rusak berat akibat hantaman dahsyatnya hujan musim barat, dan tidak adanya uang untuk berobat ke puskesmas. Apalagi Puskesmas Pembantu di daerah transmigrasi yg mulai didirikan tahun 2005 ini juga sudah terbengakalai lama dan tidak berfungsi.
"Mudah-mudahan pengobatan gratis ini tidak hanya sekarang saja. Bisa rutin " harapan Ama Mendur, 67 tahun yang datang berobat. Hal ini diamini oleh Kepala Puskesmas, untuk selanjutnya program pemeriksaan dan pengobatan gratis akan dilaksanakan rutin setahun 3 kali.
Semoga dengan semakin tanggap tenaga medis dan pemahaman warga tentang penyakit dan cara penanggulangannya membuat daerah di kaki gunung Tambora ini sedikit demi sedikit bisa terlepas dari daerah endemik penyakit malaria.
Program pengobatan gratis ini dilaksanakan setelah ada satu orang siswa SDN Oi Marai yg meninggal tanpa terdeteksi jenis penyakitnya (Hermansyah kelas 6) dan kurangnya pemahaman dan pengetahuan warga untuk merawatnya dengan tepat.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda