info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Teringat kembali masa-masa bahagia bersama anak-anak luarbiasa dari SDN Cikreteg 03

Nanda Yunika 15 Desember 2010
20: 07 wib Bengkalis 13 desember 2010 ‘Ka nanda lagi ngapain? Kls 6 sd cikreteg 03 kangen sama kakak. Dari kls 6 sdn cikreteg 03’ Adalah bunyi sms yang ku terima siang hari ini. Di hari yang panas, setengah lelah karena telah lama menunggu giliran di panggil untuk berobat di rumah sakit setempat. Sms itu bak obat tersendiri yang secara berangsur memberi efek penyembuh untukku yang siang itu sedang pening berat (istilah di sini untuk menyebut kata pusing_red). Yah, hari ini tepat 2 hari aku mengalami demam dan pusing yang luar biasa. Gejala flu ku rasa. Namun untuk kali ini aku harus siaga dan berjaga-jaga. Sakit apapun tak boleh dianggap remeh mengingat kini aku jauh dari orang tua. Jauh dari keluarga. Mungkin ketika di Jogja, aku hanya perlu berdiam di kamar sembari menunggu orang tua yang datang menghampiriku lalu mengajaku untuk priksa ke dokter pun setelah itu mengontrol pola hidupku sehingga aku dapat sembuh dengan segera. Namun di sini tidak. Kini aku jauh dari orang tua dan harus bisa menyelesaikan semuanya sendiri. Walaupun kini aku tinggal bersama dengan orang tua asuh yang sangat-sangat baik, aku tidak boleh terlalu bermanja pada mereka. Yah, di sini adalah ajang untuk melatih kemandirian secara langsung. Kembali ke sms di atas tadi. Pesan singkat itu berasal dari pulau seberang tempat dimana ibu kota negara kita berada. Adalah anak-anak kelas 6 SDN Cikreteg 03. Berlokasi di dataran tinggi yang bernama Ciawi, Bogor. Dengan iklim sejuk yang mungkin kelewat dingin bagiku karena lebih dari dua puluh tahun tinggal di dataran rendah Jogja dan terbiasa dengan iklim panas. Aku pernah mengajar di sana. Lebih tepatnya di beri kesempatan oleh Indonesia Mengajar untuk melatih kemampuan mengajar selama 6 hari di sekolah itu. Ketika belajar mengajar di SD tersebut aku sempat mengajar mereka untuk beberapa mata pelajaran. Seingatku aku mendapat jatah mengajar di kelas 6 untuk mata pelajaran IPA mengenai pelestarian makhluk hidup dan bahasa Inggris dengan topik ‘in the forest’. Kelas 6 di SD itu memiliki jumlah murid yang sangat banyak hingga harus di bagi menjadi 2 rombel. Pun setelah di bagi 1 rombelnya bisa mencapai kisaran 50 anak/ kelas. Sungguh kontras dengan keadaanku saat ini di mana murid kelas 6 di SD tempatku mengajar sekarang hanya berjumlah 14 anak. Walau berbeda, mereka tetap sama. Mereka adalah anak-anak Indonesia yang haus akan ilmu. Mereka adalah anak-anak yang selalu menantikan kedatangan guru-gurunya dengan penuh semangat pun ceria ketika menerima pelajaran yang di berikan. Masih teringat sewaktu pertama kali mengajar dan bertatap muka dengan mereka. “Halo, nama Kakak Nanda Yunika Wulandari. Kakak ada di sini untuk belajar mengajar selama 6 hari ,” salam perkenalanku yang di sambut dengan binar mata penuh antusias dari mereka. Pun juga ku masih teringat ketika ku langkahkan kaki bersama teman-teman untuk menuju kantor kepala sekolah guna mengurus hal-hal yang perlu di di bicarakan sebagai syarat purna tugas di sekolah itu. Saat itu kami sudah tidak mengajar di sekolah itu. Namun demikian ketika kami melewati ruang kelas 6 tempatku mengajar dulu, ada seorang anak yang berteriak,”Itu Kak Nanda...” dan di susul dengan triakan serupa dari anak yang lain. Selanjutnya tepuk tangan riuh plus triakan “Kakak... kakakkk...,” sebagai sapaan pada kami berkumandang di dalam kelas itu (padahal saat itu pelajaran sedang berlangsung). Sms permintaan untuk kembali mengajar di sekolah itu pun datang silih berganti dari anak-anak di sana. Terharu. Hingga saat ini pun mereka masih senantiasa menanyakan kabarku pun teman-teman baru mereka yang ada di sini. Pada anak-anak yang ada di SDN Cikreteg 03, aku sayang kalian. Dan akan tetap menyimpan memori singkat nan indah bersama kalian. Ku harap kelak, 10 atau 20 tahun lagi aku dapat bersua dengan kalian. Mendapat kabar bahwa kalian telah menjadi orang baik yang berhasil meraih apa yang kalian citakan adalah impianku saat ini dan esok hari. Tidak... , tidak hanya untuk anak-anak kelas 6 di SD Cikreteg 03, itu juga merupakan mimpiku untuk anak-anak SD tempatku mengabdi kini serta anak-anak di seluruh pelosok Indonesia yang kini sedang membangun tangga menuju cita-cita mereka melalui jenjang pendidikan yang insyaAllah selalu tersedia dan bersedia memanusiakan mereka agar mereka menjadi ‘orang baik yang berguna bagi tanah air mereka, Indonesia’ Amin.

Cerita Lainnya

Lihat Semua