Cerita Cita-cita Kita
Nadia Prasidyawati 19 Oktober 2012“ Hai…”
“ Hallo…” jawab Anak-anak kelas 3 kompak serempak.
“ Hai..hai..halo..”
“Halo..halo..hai..”
Ahahaha. Hari ini kami ujian Bahasa Indonesia, salah satu soalnya adalah menceritakan cita-cita, ini dia beberapa ceritanya… psssst… #unsensor loh
“Aku ingin menjadi guru
Aku suka mengajar
Aku suka anak-anak murid.”
-Runi Lara Kinanti-
“Cita-citaku menjadi pemain bola, karena mau menjadi seperti Bambang Pamungkas karena aku suka menggiring bola.”
-Zaidil Abror Muhammad Hasyimy-
“Cita saya mahu menjadi pambalap karena saya mahu terkenal.”
-Apis –anak suku akit (asli)-
Ini tiga nama anak kelas 3 yang berhasil mendapatkan nilai sempurna.Good job! Apis anak suku akit (asli) yang sempat berhenti sekolah ternyata kini mampu mencetak skor terbaik, pasti Apis rajin berlatih ya….? Hehehe
Cita-cita yang lainnya adalah…jeng jreeeeeng….
“Jadi pemadam kebakaran saya ingin menyelamatkan orang-orang.”
-Budianto-
“Aku ingin menjadi dokter. Aku mau belajar yang rajin dan harus semangat.”
-Putri Dwi Wardana-
“Cita-citaku mau menjadi dokter nanti kalau keluargaku sakit aku mau mengobatinya.”
-Nurul Ainun-
“Aku ingin menjadi tentara. Aku suka menembak saya suka, biar badanku sehat. Aku ingin jadi tentara, membuat kapal.”
-Anurtuah Ramadhan-
“Cita-citaku menjadi guru, sebab saya mau mengajar anak yang bodoh.”
-Tamara Blezinsky-
“Cita-citaku menjadi guru karena saya suka.”
-Seneng-
“Cita-cita pembalap keros karna mendapat uang”
-M. Indra Fahru Ridho-
“Aku ingin menjadi polisi biar aku menangkap penjahat
Aku ingin pemain bola biar aku dapat megang piala emas.”
-M. Aldi-
“Pengutip sampah. Saya suka mengutip sampah.”
-Putra Junaidi-
“Aku ingin menjadi dokter karena aku ingin membantu rakyatku.”
-Sakdiah-
“Cita-citaku menjadi kiper Indonesia karna saya ingin melawan Malesiya.”
-Rangga Ardika-
“Aku ingin menjadi dotor aku suka menyontek orang sakit.”
-Zuraida -
“Cita-citaku menjadi dokter kerana aku ingin mengobati orang dan aku ingin jadi penyanyi kerana ingin masuk tifi.”
-Nur Fitriah-
“Aku ingin menjadi guru dan ibuku marah. Ibuku tidak kasik menjadi guru. Terimakasih semoga kita bisa berjumpa lagi babai.”
-Nurul Hidayah-
Wooooow…. Hihihihi….sila bergumam dalam hati
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda