Dari Gubuk Baca Hingga Menjadi Manusia Pohon

Muthia Indriani Rangkuti 30 November 2025

Sulawesi Tengah memiliki banyak orang-orang hebat yang bergerak di dunia pendidikan baik yang terlihat kabarnya maupun kurang terlihat dan terdengar ceritanya karena keberadaannya yang jauh dari hiruk pikuk kota, namun berbeda dengan kisah guru satu ini bernama Pak Kuswanto yang kisahnya terdengar sampai nasional meskipun keberadaan ia mengajar jauh dari pusat keramaian kota.

Pak Kuswanto lahir di Ciamis 54 tahun yang lalu dan menjalankan kisah hidupnya di Sulawesi Tengah hingga saat ini, mendedikasikan diri sebagai seorang guru selama 32 tahun merupakan perjalanan yang cukup panjang mulai dari sekolah daerah lembah hingga saat ini mengajar di SD Negeri Kayumpia yang lokasinya cukup jauh dari kota karena berada di daerah pegunungan.

Dalam perjalanannya sebagai guru tentunya tidak mudah bagi Pak Kuswanto untuk tetap bisa memberikan ilmu dan pengetahuannya untuk murid-murid yang beliau didik, apalagi setiap beberapa tahun sekali karena kegigihannya yang baik untuk pendidikan menjadikannya selalu dibutuhkan untuk sekolah-sekolah lain dan SD Negeri Kayumpia menjadi sekolah tempatnya mengabdi sebagai guru.

SD Negeri Kayumpia yang berada di Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi berbeda dengan sekolah dasar yang sebelumnya pernah beliau mengajar karena letak geografis yang berada di ketinggalan 1539 mdpl dan curah hujan yang tinggi membuatnya harus menyesuaikan diri dengan cuaca yang sangat dingin, belum lagi jarak sekolah dengan rumah-rumah murid cukup jauh karena tersebar dibeberapa tempat yaitu di daerah gunung dan di daerah lembah sehingga saat musim penghujan murid-murid jarang yang hadir ke sekolah.

Tantangan yang ia hadapi saat mengajar di SD Negeri Kayumpia juga terletak pada kebiasaan murid-muridnya yaitu masih ada murid-murid saat musim tanam dan musim panen ikut bersama orang tuanya membantu ke kebun dan memilih untuk tidak pergi ke sekolah, dan masih banyak murid yang enggan datang ke sekolah sehingga terdapat banyak murid dengan kemampuan membaca masih kurang, melihat hal ini tentunya tidak menjadikan Pak Kuswanto mengeluh, ia berjuang keras untuk menemukan solusi agar para murid di wilayahnya mengajar bisa termotivasi untuk bersekolah dan belajar membaca sehingga saat itu beliau mendirikan Gubuk Baca yang lokasinya dekat dengan rumah murid.

Pak Kuswanto merupakan guru penggerak di daerah 3T. Ia dikenal sebagai “manusia pohon” karena harus memanjat pohon untuk mencari sinyal saat dibutuhkan, dan aksinya beliau menjadi sorotan publik, sehingga pada saat peringatan Hari Guru Nasional 2023, Pak Kuswanto mendapatkan undangan ke Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Republik Indonesia untuk bercerita langsung mengenai tantangan di tempat ia mengajar, lalu setelahnya daerahnya mendapat bantuan jaringan sehingga kini Pak Kuswanto tidak lagi kesulitan mencari sinyal dan bisa mengajar dengan lebih baik.

Tidak hanya itu, pada tahun 2024 lalu Pak Kuswanto juga mendapatkan undangan kembali ke Istana Negara pada Peringatan Hari Guru Nasional oleh Presiden Republik Indonesia dan beliau diberikan penghargaan sebagai Guru Hebat Indonesia. Kisah Pak Kuswanto kini menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan semangat juang dan pengabdian seorang guru demi kemajuan pendidikan di daerah yang jauh dan sulit diakses.

 

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua