Teaching is A New Lifestyle
MuhammadTaisar 5 April 2016Hari itu Sabtu tanggal 02 April 2016 sekolah kami kedatangan 15 orang pemuda-pemudi terbaik pilihan yang berasal dari Bank BCA. Adapun mereka sedang menjalani masa pelatihan yang bernama PDP (Professional Development Program) sebelum nantinya akan disebar ke seluruh Indonesia. Sebagai salah satu program pelatihan yang mereka sedang jalani, mereka diharuskan membuat suatu project sosial atau PSR (PDP Social Responsibility) yang konsepnya diserahkan kepada mereka masing-masing. Luar biasanya, mereka memilih konsep mengajar sehari serta donasi buku dimana sekolah kami SDN 2 Mayak yang berlokasi di Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak, Banten mendapatkan kehormatan untuk dikunjungi oleh calon-calon pemimpin di masa depan tersebut.
Sehari sebelum hari mengajar, mereka telah tiba di kampung yang berdekatan dengan lokasi sekolah. Membawa ratusan buku yang cukup berat dan berjalan kaki sejauh lebih kurang 2 kilometer ke tempat penginapan dan sekolah telah mereka lewati. Tidak lupa juga bersosialisasi dengan anak-anak dan warga sekitar di malam hari sebelum mengajar. Semua itu mereka lakukan karena rasa peduli mereka terhadap pendidikan dalam kapasitas sebagai orang terdidik. Selain itu juga tentu saja pengalaman yang tidak akan dilupakan seumur hidup.
Pada saat hari mengajar, anak-anak muda tersebut tentu saja mendapatkan beberapa tantangan, terutama dalam mengendalikan kelas. Kelas 1 yang sangat aktif, atau kelas 6 yang telah cukup bisa diatur. Dari situ mereka melihat realita perkembangan manusia dimana di dalam hidup terjadi proses yang tidak kelihatan hasilnya secara instan tetapi butuh waktu bertahun-tahun. Diharapkan ke depannya, rasa peduli mereka sebagai calon pemimpin di kantor mereka masing-masing terutama dalam bidang pendidikan akan selalu bertambah sehingga dapat menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Saat ini, mengajar telah menjadi gaya hidup baru di kalangan anak muda lewat berbagai macam program-program yang dilaksanakan di daerah-daerah. Saya sebagai Pengajar Muda, Alumni Pengajar Muda, atau pemuda-pemudi Bank BCA yang saya sebutkan sebelumnya pasti paham sekali bagaimana mengajar, utamanya anak SD, dapat menimbulkan sebuah efek yang sangat terasa pada diri kita sendiri. Semua yang pernah mempunyai pengalaman mengajar di SD apalagi pelosok pasti sepakat bahwa ternyata menjadi guru itu tidak gampang. Dengan mengajar, kita bisa mengetahui kapasitas diri kita dalam memimpin, berempati, peduli, bersabar, peka, kreativitas, decision making, mengakomodir banyak permintaan, dan masih banyak lagi. Bahwa saat guru berdiri di depan kelas memberikan pelajaran, terjadi interaksi positif yang membawa manfaat bagi dua pihak yang berinteraksi di dalam kelas, guru dan murid.
Dari sekian banyak pilihan yang ada, anak-anak muda tersebut memilih menepi sejenak dari hiruk pikuk kendaraan dan manusia untuk kemudian bertemu dengan hiruk pikuk anak-anak di pelosok. Dari sekian banyak pilihan, pemuda-pemudi tersebut memilih mengajar anak-anak SD di pelosok Indonesia. Dari sekian banyak pilihan, mereka memilih menyumbangkan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan apapun. Iya benar, waktu mereka.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda