Penyemangat Saat Pagi Tiba
MuhammadSholihuddin 19 September 2015Kilauan cahaya diufuk timur menandakan pagi telah tiba. Seperti hari biasanya, sebelum matahari menampakkan dirinya pasti anak-anakku di SD Inpres Onatali sudah pada berdatangan ke sekolah untuk belajar.
Pagi ini diluar dari dugaanku karena selagi ku tunaikan ibadah pagi hari sudah ada anak yang ketok-ketok pintu sambil berucap “Salom, Pak Udin...” kata-kata itu diucap kesekian kali barulah ku jawab sapaannya, “Salom, Iya sebentar”. Bergegas saya buka pintu dan menyapa anak yang sudah tak asing suaranya ditelingaku karena dia anak didikku, Rizal namanya. Dia anak yang tinggal di desa Leli yang jaraknya lebih kurang 6 KM dari sekolah.
“Pagi Zal, masih gelap su sampai di sekolah, naik apa tadi Zal? “ tanya saya. Ia tak lekas menjawab pertanyaan saya dan langsung lari menuju tanaman kecil di depan Mess tempat tinggalku. “Pak, bolehkan beta siram tanaman beta?” tanyanya. Saya cukup menganggukkan kepala dan memandangi gerak geriknya dari kejauhan.
Selepas menyiram tanaman, ia baru menghampiriku dengan raut wajah murung dan bilang “Pak, tanaman beta su mati”. Saya hanya tersenyum saja. Ternyata senyum itu tak memuaskannya sehingga ia terus mengulang pertanyaan yang sama.
Saya hampiri ia dan merangkulnya kemudian saya tanya balik “kira-kira kenapa itu bisa terjadi ya Zal?” sambil menggelengkan kepala ia berucap “sonde tau pak” (tidak tau pak). Nah... masih ingat pelajaran minggu lalu? tanaman itu termasuk makhluk hidup atau mati? "Makhluk hidup pak". sahutnya
Yup, betul.. terus kalo tanamanmu itu makhluk hidup, dia butuh apa saja? Dengan lantang dan memperagakan gerakan tarian “Kebutuhan Makhluk Hidup” yang ku ajarkan minggu lalu. dia berdendang dan meliuk-liukkan badannya “butuh air, udara, makanan dan tempat tinggal”. Waw... betul itu sudah. Kataku sambil tepuk tangan
Berarti, kalau begitu apa yang kurang dari tanaman kamu? Em... sambil menggaruk-garuk kepala ia jawab “air pak”. Nah itu sudah...
“Zal, masih gelap su sampai sekolah... hari ini piket kamu ko?” Tidak pak, beta mau siram tanaman beta saja pak.
“ya sudah, pak mau masuk dan siap-siap berangkat". selanjutnya saya masuk kamar kemudian siap-siap. "Waw... benar saja masih gelap, sekarang masih 05.09 WITA". gumam saya saat lihat jam weker diatas meja belajar
Tidak berselang lama, banyak anak-anak kelas saya yang berdatangan dan menjalankan rutinitas pagi seperti membersihkan kelas, teras dan halaman sekolah sebelum apel pagi. Prestasi minggu ini anak-anakku tidak ada satupun yang terlambat dan sudah sampai di sekolah sebelum 06.30 WITA. Tanggung Jawab yang dimulai dari kesadaran tanpa paksaan menjadi poin anak-anak saya mentaati 1 bentuk kesepakatan kelas kami yakni “DISIPLIN”
Terima kasih anak-anak, Sapaan dan senyum tulus kalianlah yang menjadi penyemangat bapak tiap pagi sebelum bapak bermain, belajar dan berbagi dengan kalian.
#catatan_bulan_permana
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda