Ami Ta Bi Manganggeok (Kami Tidak Takut Kotor)
MuhammadSholihuddin 31 Maret 2016"Awi, apa itu Pak?" tanya Bayu
"Ini bahan-bahan permainan sambil belajar pelajaran IPA" jawab saya singkat.
"Ye... kita bermain sama Pak" respon anak-anak ketika mengetahui kalau hari ini kelas kita bermain dengan bahan yang saya siapkan.
"Ok anak-anak, kita langsung ke halaman belakang sekolah untuk bermain yang namanya BasTer "Baskom Tercemar". Instruksi itu saya ulang dua kali agar anak-anak paham.
Permainan BasTer ini adalah permainan membaca cerita sambil melakukan instruksi yang ada dalam cerita tersebut untuk menjelaskan proses terjadinya pencemaran khususnya pencemaran air.
Menjelaskan arti pencemaran lingkungan dan anak-anak diajak merasakan seperti apa rasanya kalau alam ini tercemar mungkin butuh proses imajinasi yang kuat bagi anak-anak saya. Disamping mereka masih kelas belum mengerti konsep lingkungan tercemar, juga karena lingkungan tempat tinggal kami disini masih asri dan belum tercemar.
Jadi untuk belajar tentang pencemaran dan cara menjaga lingkungan hidup. Kami belajar melalui cerita imajinasi Baskom Tercemar. Anggap saja sejenis percobaan sederhana dengan menggunakan bahan seadanya seperti baskom, ikan-ikanan yang kami buat dari spons cuci piring, ditambah oli, minyak bekas penggorengan, tanah, potongan rumput dan air.
Langkah-langkah percobaan memang sudah diberikan tiap kelompok satu, namun agar anak –anak bisa praktik sambil latihan membaca maka secara bergiliran mereka membaca instruksi dan saya bantu untuk penekanan langkah-langkah percobaan. Sehingga mereka merasa dipermudah melakukan permainan kali ini.
“Awi... pak kotor Pak!” Bayu tidak terima kalau baskomnya di masukkan cairan oli.
“Memang kali ini kita bermain dengan semua bahan itu Bayu,”. Tegas saya pada Bayu.
“Siapa yang takut kotor-kotoran?” tambah saya...
“Ami ta bi manganggeok Pak (kami tidak takut kotor Pak) “ jawab anak-anak sambul mengangkat kedua tangannya seraya siap dengan bermain air yang akan dikasih berbagai bahan yang kami siapkan.
Ternyata anak-anak sangat antusias dan menambahkan bahan-bahan sekitar mereka dan membuat cerita tambahan untuk lebih membuat kotor baskom mereka.
“ Hehehe... itu apa nak?” tanya saya pada ketua kelompok Bayu.
“Itu semacam kotoran tambahan pak, biar semakin kotor” jawab Bayu mewakili kelompoknya. (imajinasi anak-anak ini mulai berkembang, mereka melakukan apapun saya biarkan asalkan mereka bisa menjelaskan alasan mereka melakukan tindakan diluar instruksi permainan)
Permainan ini tidak berhenti sampai disini, karena anak-anak setelah cuci tangan akan bercerita apa yang terjadi pada ikan mereka dan saya mulai menanamkan pada mereka konsep pencemaran dan seperti apa lingkungan yang tercemar itu. Selanjutnya anak-anak saya perlihatkan gambar-gambar lingkungan alam yang tercemar dan apa yang menyebabkan lingkungan itu berubah menjadi itu. Ternyata dengan bermain dan bercerita, anak-anak saya bisa lebih mengerti seperti apa pencemaran dan apa saja yang menyebabkan lingkungan bisa tercemar.
#Ceritaku_Semester 1_IPA kelas III
#Muhammad Sholihuddin_Pengajar Muda X_Rote Ndao_NTT
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda