Lembah Yang Kaya

Mohammad Aqim Askhabi 6 Oktober 2016

Namanya Lalomerui, sebuah desa yang masuk wilayah kecamatan Routa, Kabupaten Komawe, sulawesi tenggara. Desa ini berada dihamparan lembah luas nan indah yang dikelilingi oleh gunung dan bukit-bukit. Ya benar, desa ini benar-benar dikelilingi oleh bukit dan gunung di seluruh penjuru arah mata angina, sihingga sejauh mata memandang akan nampak gunung dan tebing yang menjulang tinggi.

Tempat ini cukup subur karena mengalir sebuah sungai di sepanjang lembah sebagai sumber kehidupan sekitar 30 kepala keluarga yg ada disini. Dibalik kesuburannya ternyata tempat ini menyimpan potensi alam yang luar biasa, yaitu potensi tambang, ya tempat ini benar-benar menyimpan kekayaan alam besar di sekitar gunung dan lembahnya baik berupa nikel, batu besi dan sebagainya, satu perusahaan tambang sudah ada di sini.

Selain potensi tambang tempat ini juga merupakan penghasil sawit, jadi tak heran di sepanjang lembah yang luas ini hampir semuanya ditanami sawit. Kebun sawit ini dikelola oleh sebuah perusahaan besar milik pengusaha dari sumatra. Jadi jika kamu pergi ke tempat ini, setiap mata memandang akan disuguhi pemandangan lembah yang mirip sekali dg 'lembah teletubbies' di televisi, tapi bedanya ada pohon sawitnya. Bisa dibayangkan betapa kayanya tempat ini, dan bisa dibayangkan betapa sejahteranya penduduk desa lalomerui "jika bisa merasakannya".

Tapi kenyataanya pasti anda bisa menebak apa yg terjadi. Akses jalan yang sangat sulit masih menjadi masalah utama disini, bahkan untuk mencapai pusat kota saja paling dekat harus menempuh 250KM dengan 6 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi (motor atau mobil), atau bahkan jika menggunakan kendaraan umum harus menempuh jarak 650KM dg perjalanan 2 hari satu malam (karena harus memutar lewat jalur barat dan utara) seperti yg saya lalui ketika pertama kali berangkat ke desa ini, sehingga harus memutar provinsi Sulawesi tengah terlebih dahulu. ya itulah dua rute perjalanan untuk sampai ke desa ini, semuanya masih cukup sulit, jangan harap menemukan jalan aspal karena setelah masuk hutan yg ada hanyalah jalan berupa tanah liat, berbatu dan curam. Dengan kondisi itu jika sedang musim hujan tiba, bisa dibayangkan betapa sulitnya keluar dan masuk desa ini.

Tapi dibalik semua kondisi seperti tersebut, orang-orang yang hidup di desa ini memiliki karakteristik yang unik. Masyarakat desa lalmoerui yang kurang lebih berjumlah 43 Kepala keluarga dan sekitar 98 orang ini merupakan masyarakat yang sangat ramah dan memiliki sikap sangat terbuka terhadap para pendatang, sehingga tak jarang orang pendatang dari jawa, sumatra sampai dengan NTT (yang kebanyakan bekerja sebagai pekerja kebun) sangat akrab dengan mereka, bahkan menjadi anak atau orang tua angkat mereka. Selain itu masyarakat disini memiliki ikatan kekerabatan yang kuat. Bagaimana tidak hampir satu desa ini memiliki hubungan keluarga. Ada yang masih sepupu, sepupu satu kali, sepupu dua kali, menantu, anak dan masih banyak lagi.

Disinilah tempat saya mengabdi satu tahun ini. Selama 4 bulan disini saya telah bertemu dengan orang-orang hebat yang tak pernah muncul dimedia, dan para pejuang pendidikan luar biasa yg sudah saya temui beberapa hari ini, meskipun mereka berada di tempat dengan segala keterbatasannya.


Cerita Lainnya

Lihat Semua