BAPAK GURU SENG PI MASJID?

Moh. Fajri 27 Oktober 2016

Minggu sore, 11 September 2016. Senja di Latalola Besar belum nampak cantik seperti biasanya. Hari itu saya hendak pergi bersih-bersih di kantor pelabuhan.  Seperti yang sudah diketahui bahwa Senin tanggal 12 September 2016 merupakan Hari Raya Idul Adha. Akan tetapi, saya tidak bisa ke masjid, karena kapal pada minggu tersebut tidak ada yang menuju Tepa tempat masjid terdekat dari Pulau Masela. Sehingga saya memutuskan untuk sholat Idul Adha di kantor pelabuhan. Ditengah perjalanan saya bertemu dengan anak-anak SD Kristen Latalola Besar yang sedang bermain di halaman sekolah.

“Bapak guru, katong hari ini ada latihan upacara par besok kah?”

“Tidak, hari ini kita tidak latihan upacara, besok sekolah libur, kalian sudah lupa kah?”

“Oiyaa beta su lupa kalo besok toh sekolah ada libur, kalo begitu besok katong deng bapak guru pi piknik sa ke tanjung serili”

“Heh anak-anak, kalian semua jangan marah yaa, bapak tidak bisa, bapak besok mau ibadah Hari Raya Idul Adha”

“Ooo jadi katong besok sekolah ada libur karena bapak guru ada hari raya toh? Lalu bapak guru sekarang mau pi kemana??”

“Ini bapak mau pergi ke kantor pelabuhan, mau persiapan bersih-bersih untuk sholat besok”

“Loh bapak guru sholat di pelabuhan, seng pi masjid Tepa kah?”

“Kebetulan minggu ini kan tidak ada kapal yang ke Tepa toh. Jadi, bapak mau merayakan Idul Adha disini saja, bapak juga sudah dapat kambing buat disembelih”

“Ooo begitu, yasudah bapak guru, katong samua ikut pi ke kantor pelabuhan tapi beta mau ambil sapu dulu di rumah”

“Tidak usah, bapak sudah ada peralatan disana, ayoo jalan sambil nyanyi”

            Hati-hati gunakan matamu cilukbaa,

           Hati-hati gunakan matamu cilukbaaa,

           Karena Bapa di sorga melihat ke bawah,

           Hati-hati gunakan matamu ~~~

“Asek asek hokyaa hokyaaa josssss :D”

Keesokan harinya saya melaksanakan sholat Idul Adha pertama kali di Pulau Masela, bahagia sekali rasanya. Idul Adha tahun ini tidak akan pernah saya lupakan. Selain saya, ibadah tersebut diikuti oleh satu teman Pengajar Muda, Bapak Sahbandar dan anak, Bapak pekerja jalan, serta teman-teman Nusantara Sehat.

“Mempraktikkan Indahnya Toleransi Beragama” adalah tema khutbah yang saya sampaikan pada saat selesai sholat. Ibadah tersebut berjalan sederhana, menjadi istimewa dengan polisi dan beberapa warga desa ikut menjaga dan memeriahkan ibadah tersebut sampai selesainya sembelih kambing.


Cerita Lainnya

Lihat Semua