Ismail : Belajar Tanpa Rasa Khawatir
Miftahussururi 31 Oktober 2015
Ismail adalah siswa kelas VI yang serba “paling” di SD Negeri 6 Kadur. Paling adalah kata yang menggambarkan hanya satu-satunya. Siswa yang sering dipanggil Mail di sekolah ini memiliki ciri khas paling tinggi dan paling tua diantara teman-temannya. Usianya hampir memasuki umur 16 tahun dan tingginya sudah menyamai tinggiku. Meskipun jarak usianya cukup jauh dengan teman-teman yang lain, Mail tak segan untuk belajar dan bermain bersama. Satu kekuatan yang membuatku yakin bahwa menuntut ilmu tidak terbatasi usia.
Pernah pada saat jam istirahat, aku pun bertanya pada Mail,
“Mail, lepas SD mau nyambung sekolah lagi kan?” tanyaku ketika ditengah gurauan dengannya.
“Iya Pak, kan SMP dekat same rumah. Kalau tak sekolah tak ade buat Pak di rumah, senang sekolah lagi Pak” jawab Mail sambil tersenyum.
Pertanyaanku hanya ingin memastikan dia akan melanjutkan sekolah ke jenjang SMP. Sempat terbesit kekhawatiran dalam diriku sendiri ketika melihat usia Mail. Aku takut Mail malu untuk belajar dan bermain bersama teman-temanya karena perbedaan usia dan fisik yang cukup signifikan. Cuman jawaban Mail memberiku keyakinan bahwa ia akan melanjutkan ke SMP setelah lulus SD tahun depan.
Mail yang sangat menyukai pelajaran matematika ini, menjadi malaikat penolongku ketika di kelas. Mail selalu mengerjakan soal matematika yang diberikan dengan cepat dan tepat. Menjadi siswa pertama yang mengumpulkan hasil kerjanya, kemudian membantu teman yang lain untuk memecahkan soal yang aku berikan. Tak hanya bisa diandalkan di palajaran matematika. Di luar kelas, Mail juga menjadi siswa bagian keamanan di sekolah, menjadi andalan guru-guru ketika meminta tolong serta sering membawakan LCD dan kabel ketika aku mengajar.
Aku sangat bangga melihat Mail yang penuh semangat dalam belajar dan tanpa rasa khawatir. Akupun hanya bisa memberikan motivasi padanya serta memberikan kesempatan lebih padanya agar Mail memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk bersekolah. Mail merupakan guru untukku, mengajarkanku tentang semangat menuntut ilmu tanpa rasa khawatir. Mengingatkanku pada kalimat penuh makna KH. Dewantara, “Jadikan setiap orang adalah guru dan jadikan setiap tempat adalah sekolah”.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda