#3 - Botol Motivasi

Michael Laurent Salim 25 Februari 2014

Mungkin hidup akan menjadi lebih mudah dan indah ketika kita bisa terus bersemangat dan melangkah dengan pasti di setiap waktu, hari demi hari. Namun nyatanya hidup tidak semurah itu, ia tidak sebaik itu pada kita, sang pelakunya. Seringkali hidup iseng dan tergoda untuk memberikan tanjakan, jalan berkerikil, bergelobang, bahkan berlubang. Berbagai macam variasi hiasan lainnya di dalam hidup kita, yang terkadang hal itu membuat kita jatuh tersungkur dan terperosok. Ketika peristiwa itu muncul, apakah kita dapat dengan mudah bangkit dan kembali meneruskan perjalanan hidup yang terkadang penuh dengan tanda tanya. Mungkin iya mungkin tidak, kembali ini hanyalah sebuah pertanyaan. Namun mungkin, sekali lagi, ini hanyalah sebuah kemungkinan, kita akan lebih mudah untuk kembali ke arena ketika kita memiliki motivasi yang cukup untuk menarik kita bangkit dari keterpurukan itu. Sepertinya hal ini cukup mudah, ketika tantangan itu datang, kita jatuh, dan kemudian bangkit karena adanya motivasi. Tetapi faktanya hidup tidak se-dermawan itu, motivasi bukanlah hal yang mudah kita dapatkan, lebih-lebih untuk dikumpulkan. Menarik bukan, kembali sebuah pertanyaan.

Lalu, pernahkah terlintas jika di suatu ketika nanti, kita akan mendapatkan sebuah botol motivasi. Sebuah botol sederhana, dengan ukuran cukup segenggaman tangan orang dewasa, dengan lekukan kaca tembus pandang, dan di dalamnya dapat terlihat kabut-kabut gemerlapan yang berwarna-warni. Cerah, optimis, begitu indah dalam kesederhanaan akan sebuah materi yang tak terbentuk dan terjamah. Itu adalah kumpulan-kumpulan semangat, motivasi, harapan yang tersimpan rapi dan manis di dalam sebuah botol sederhana. Botol yang sewaktu-waktu dapat di buka dan menghaburkan begitu banyak energi positif, bagi orang-orang yang yang mau dan tahu cara membukanya.

Botol sederhana itu tidak bisa kita temukan di mall-mall atau pasar-pasar. Jangan berpikir kalau kita sudah hafal dan bolak-balik di pusat perbelanjaan negeri ini atau mungkin di luar sana, kita bisa menemukan botol tersebut begitu saja. Maaf memupus harapan, tetapi itu bukan aturan mainnya, botol ini tidak dijual secara bebas, tidak juga dapat dibeli dengan lembaran Rupiah. Jika begitu apa nyatanya botol ini tidak ada. Mungkin iya mungkin juga tidak, kembali ini sebuah pertanyaan. Namun jika saya boleh sok tahu, maka saya dan akan menyakinkan saudara bahwa botol itu ada dan botol itu sudah tersimpan rapi di dalam lemari hati masing-masing kita, benda sederhana itu menunggu bijak kita untuk mengambil dan memanfaatkannya dalam mengarungi hidup yang terkadang iseng dan kurang ajar.

Sekali lagi, jika diijinkan untuk sok tahu lagi, kita bisa secara sepihak menuduh kalau guru-guru di pelosok negeri ini telah cukup bijak dan pandai untuk mengambil dan meraih botol sederhana ini, di lemari hati mereka masing-masing. Di tengah terpaan persoalan pendidikan yang begitu iseng menguncang bangsa kita, mereka dengan sangat bijak mengisi botol-botol sederhana ini dengan tawa, senyum, tatapan polos, serta celotah anak didik mereka di pelosok negeri ini. Anak-anak yang bagaikan kertas polos dan mungkin hampir terlupakan oleh sistem yang semakin angkuh serta petinggi-petinggi yang lupa tanah pijakan mereka. Tetapi itu hanyalah tuduhan kita semata, tak ada yang tahu apa mereka telah benar-benar meraih botol ini atau hanya sandiwara semata. Dan pada akhirnya ini kembali hanyalah sebuah pertanyaan. Namun sungguh alangkah baiknya, jika mereka semua, guru-guru di seluruh negeri benar-benar telah menemukan dan meraihnya. Lalu bagaimana dengan kita, apakah kita sudah menemukan, meraih, mengisi, dan memanfaatkan botol sederhana namun ajaib ini. Jika sudah, syukurlah, jika belum, mari kita mulai membongkar lagi lemari hati kita, karena seperti botol sederhana ini cukup handal mengakali hidup yang iseng. Selamat membongkar dan menemukan :).


Cerita Lainnya

Lihat Semua