Sudah Lama Ingin Bertemu
Melly Syandi 9 April 2017Sudah lama sekali Bapak Ibu, orangtua murid ini ingin bertemu. Berkali-kali mencari waktu yang tepat, berkali-kali juga ada penghalangnya.
***
Waktu itu, dengan semangat 45, Saya dan teman-teman Guru berinisiatif untuk mengadakan rapat Orangtua murid. Dengan persiapan seadanya, saya beranikan diri datang ke rumah untuk mengundang para orangtua ini. Sempat agak hopeless karena terkesan dadakan. Tapi dugaan saya salah. Dari 14 orangtua yang saya undang, hanya 1 orangtua yang tidak bisa hadir. Itupun karena sang Ibu baru melahirkan, sehingga si Bapak tidak bisa meninggalkannya.
Tepat pukul 8 pagi, rapat dimulai. Saya bertugas jadi moderator saat itu. Supaya semangat, rapat saya mulai dengan menceritakan pengalaman saya mengajar anak-anak selama 10 bulan terakhir ini. Satu per satu saya sebutkan bagaimana perkembangan anak-anak saat ini. Mulai dari meningkatnya minat belajar mereka, sampai kepada hal-hal lucu yang sering mereka lakukan kepada Bapak Ibu Gurunya. Dari binar mata para orangtua, saya paham, betapa bangganya para orangtua ini terhadap anaknya.
Setelah itu, saya mempersilahkan para orangtua untuk menyampaikan harapannya terhadap sekolah. Lalu, kita diskusikan sama-sama apa yang bisa kita lakukan demi perbaikan sekolah di masa mendatang. Diskusi pun berjalan sangat alot. Mulai dari persoalan buka sekolah, penggunaan Dana BOS, pendistribusian dana PIP, sampai kepada fungsi komite sekolah adalah topik yang menarik untuk didiskusikan. Pertanyaan-pertanyaan yang selama ini jadi simpang siur, dapat mereka sampaikan dalam pertemuan formal hari ini (21/03). Hingga akhirnya, kita semua sampai pada tingkatan kesepahaman bersama.
Nah, Berangkat dari kesepahaman bersama inilah akhirnya kita semua sepakat, bahwa solusi dari persoalan yang ada selama ini adalah mengaktifkan kembali Komite Sekolah. Para orangtua butuh jembatan untuk menyampaikan segala aspirasinya kepada sekolah. Begitu juga sekolah, butuh masukan untuk bisa meningkatkan layanannya. Oleh sebab itu, pada hari itu juga, para orangtua menunjuk salah satu orangtua murid sebagai Ketua Komite yang baru.
Penunjukan ketua komite yang baru ini memang terkesan dadakan. Bukan bermaksud menyalahi aturan dalam pemilihan ketua komite yang cukup banyak prosedur itu. Hanya karena keterbatasan waktu para orangtua, maka keputusannya adalah menentukan pada saat ini juga.
Untuk periode pertama ini, ketua komite dipilih secara aklamasi. Tentu atas kesepakatan dan persetujuan semua orangtua murid. Nanti seiring berjalannya waktu, dengan adanya masukan-masukan, akan menambah pengetahuan dan pengalaman Komite Sekolah dalam menjalankan fungsinya.
***
"Bu Guru, saya belum paham betul apa tugas pokok dan fungsi Komite Sekolah. Bisa nanti saya minta tolong dijelaskan?" Ucap Pak Ketua Komite yang baru kepada saya sesaat setelah selesai rapat.
Melihat semangat beliau ingin membantu untuk membangun sekolah, mengingatkan saya betapa para orangtua ini sangat berharap, Anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang layak, layaknya di kota-kota. Meski berada di daerah yang kesulitan akses dan informasi, bukan berarti anak-anak tidak berhak mendapatkan yang terbaik!
"Siap, Pak. Nanti saat saya turun ke kota, saya print kan kita tupoksinya ya Pak?" Jawab saya tak kalah semangatnya.
***
Tanpa terasa, 2.5jam sudah berlalu. Para orangtua sudah merasa puas. Hal-hal yang selama ini hanya bisa diduga-duga, sekarang sudah terjawab semuanya. Satu hal yang membuat saya tersadar dari pertemuan ini, Ternyata, Memang sudah lama sekali kita tidak bicara ~
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda