info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Liburan Dan Kebahagiaan

Meiske Demitria Wahyu 22 Juni 2012

Waktu saya masih kecil, biasanya saat liburan saya diajak jalan-jalan oleh orang tua saya walaupun tidak selalu. Kecuali saat libur Lebaran saat musim mudik sehingga saya dan kakak saya harus gotong royong untuk bebersihan. Saya rasa semua orang pasti senang liburan, jeda sesaat dari rutinitas sehari-hari untuk mengisi ulang ‘baterai kehidupan’. Seringkali dulu saya selalu berpikir rumit soal berlibur. Pekerjaan yang membuat stress seperti legitimasi buat saya untuk berlibur. Lokasi yang bagus, tempat yang nyaman, tidak diganggu pekerjaan. Ternyata sebagai Pengajar Muda, murid-murid saya memberikan saya pengertian baru tentang Liburan.    

Karena saya baru cuti untuk Pilkada DKI Jakarta pada awal-awal Juli sedangkan libur sekolah sudah dimulai dari minggu ke 2 bulan Juni, saya memutuskan menghabiskan waktu liburan untuk melakukan advokasi ke pemangku kepentingan bersama teman-teman dan mengajak murid-murid untuk liburan. Liburannya seperti apa? Sederhana saja, mandi di kali. Disini mandi itu artinya berenang. Jadi Kamis pagi itu kami berjanji untuk mandi dan piknik di kali Sumber Jaya. Saya diwanti-wanti seorang murid untuk tidak berenang di kali supaya tidak gatal-gatal. Waduh? Padahal saya pingin main-main.     

Apa sih ekspektasi kalian tentang kali di desa? Mungkin seperti di buku-buku pelajaran SD jaman kita kecil. Jernih, bening, mengalir, banyak ikannya dan sejuk. Ternyata gimana? Owalah, kali ini airnya coklat dan tampak berlumpur. Posisinya tersembunyi di bawah tebing, jadi murid-murid saya harus menyusuri jalan sempit menurun sebelum ‘nyemplung’. Tapi keadaan itu tidak membatasi kebahagiaan mereka. Ketika kami berjalan kaki bersama-sama dari sekolah dan mulai melewati ladang karet, saya tidak mendengar gemericik air. Kami terus berjalan melewati rumah-rumah dan ladang karet yang semakin rapat lalu mereka mulai berlari. “Ini bu kalinya, di bawah sini.” Sayapun melongok dan melihat si kali coklat itu. Dengan gembira mereka langsung berenang-renang. Bahkan ada yang langsung meloncat dari pinggiran ‘tebing’ dengan berani. Padahal tebing itu cukup tinggi, ada sekitar 3 meter lah. Wow! Awalnya saya ngeri juga, tapi setelah sekilas memeriksa tampaknya itu cukup aman. Percayalah murid-murid saya memiliki keberanian dan kekuatan yang tidak dimiliki oleh anak-anak kota! :)    

Sesederhana itulah mereka dibuat gembira. Karena saya sedang berhalangan, saya tidak bisa ikutan main air. Jadilah saya menunggui barang-barang dan memotret dari atas. Di bawah mereka tertawa-tawa gembira. Main bungee jumping dari tebing 3 meter itu, main banana boat a la Sumber Jaya, membuat istana lumpur di pinggir kali, main jadi orang Indian dari pohon pisang, berenang-renang (ternyata cukup dalam kelihatannya) , maupun hanya ciprat-cipratan air. Kalau lapar mereka naik dan makan bekal yang sudah dibawa dari rumah bersama-sama. Bahkan mereka berbagi bekal karena ada yang kelupaan membawa bekal. 2 jam lebih sampai hari sangat terik akhirnya mereka setuju untuk naik. Itupun setelah tawar menawar dengan saya. Setelah salin dan handukan seadanya, kamipun berjalan pulang bersama-sama lagi. Di tengah jalan kami mampir ke rumah salah seorang murid untuk ganti baju supaya tidak masuk angin, lalu kami melanjutkan perjalanan.    

Menjelang berpisah, mereka meminta lagi liburan bersama seperti ini. Senangnya melihat mereka. Datang dengan senyum, pulang dengan tawa. Inilah konsep liburan yang perlu saya terapkan setelah saya kembali nanti ke kota. Sebagai orang kota, saya terlalu banyak ekspektasi yang berlebihan. Ternyata liburan dan kebahagiaan itu adalah ‘state of a mind’. Tidak perlu harus mahal, tidak perlu heboh, tidak perlu berlebihan. Ke tempat yang sederhana atau menikmati waktu bersama orang-orang yang kita kasihi itu sudah bisa menjadi liburan yang menyenangkan asal kita menikmatinya. Sekali lagi saya belajar dari murid-murid. Tentang liburan dan kebahagiaan. Dan ini adalah salah satu liburan terbaik yang pernah saya alami.  

Tentu saja saya sangat bahagia bersama mereka.


Cerita Lainnya

Lihat Semua