Segera...
Medha Ardiana Gustantinar 15 November 2011Senin, 14 november 2011 pukul 19.26 waktu laptop saya. Malam ini hati saya sedang tenang tanpa gejolak, kalau kata sahabat saya Hety rasanya seperti ‘plain pancake’ , tak ada rasa, tenang setenang suasana kampung malam ini, hanya bunyi kodok dan pantulan cahaya kicak-kicak *.
Saya memiliki keanehan terkait dengan tidur siang. Setiap bangun tidur siang badan saya akan lemas dan pusing. Siang ini, badan terasa capek sekali setelah begadang semalaman menyiapkan administrasi persiapan LT3. Ditambah lagi kabut tebal yang membuat saya merasa bagaikan di dalam perut alien saking gelapnya dan hujan yang tak berhenti mengguyur siang ini, maka setelah makan siang, saya menuju kamar, membaca buku dan terjadilah tidur siang itu...
Dan benar, badan saya lemas sekali malam ini. Walaupun begitu, otak saya tidak berhenti bekerja, ada banyak permintaan otak yang harus direalisasikan jika mau tidur tenang malam ini. Hati saya sedang tenang namun otak saya bergejolak. Sedetik dua detik...
Stop! Saya sedang tidak galau teman-teman, hati saya yang terlalu tenang saat ini mungkin adalah proses menekan otak saya yang begitu bergejolak, mau meledak karena terlalu banyak ide. Dan sulit hidup tenang dengan banyak ide di kepala tanpa ada realisasinya. Maka, mari sekarang kita minum air putih yang banyak (biar segar dan *cantik*), minum kopi, makan malam, sholat, mencari bala bantuan sebagai mood booster dan berkarya lagi. Badan lemas adalah sugesti saya 5 menit lalu. Sugesti saya saat ini adalah badan segar, sehat, ceria. Mari berkarya teman. Capek dan lelah itu wajar, kebangkitan itu pasti terjadi. Yang membedakan antara yang mampu menguasai kelemahan diri dan yang tidak adalah tentang waktu. Bukankan semakin cepat maka semakin baik. Mari bermimipi, mencatatnya, mem’proposal’kan mimpi tersebut dan sedikit demi sedikit mewujudkannya.
Dengan senyum yang lebar, dengan optimisme yang selalu harus tinggi, dengan energi yang selalu terbarukan :D.
NB: *kicak-kicak = kunang-kunang *mood booster malam ini: banyak teman ngobrol, segelas kopi hitam, kodok, kicak-kicak dan senyum anak-anak.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda