Anak-anak itu Perhatian
Medha Ardiana Gustantinar 3 Februari 2012- Anak-anak itu perhatian. Mereka bisa tahu warna apa yang saya suka, dari baju dan kerudung yang saya pakai. Tidak pernah tanya langsung, “Ibu suka warna apa?” namun tebakan mereka selalu benar.
- Anak-anak itu perhatian. Saat saya batuk mereka mengambilkan segelas air hangat, saat sehat dan kehausan, dibaginya es teh mereka.
- Anak-anak itu perhatian. Mereka bisa tahu berat badan saya yang naik turun tidak seberapa.
- Anak-anak itu perhatian. Saat saya ragu dan takut, mereka memberi saya begitu banyak tatapan mata berbinar, senyuman lebar yang menjadi penguat paling ajaib di dunia.
- Anak-anak itu perhatian. Mereka bisa hafal isyarat dan ekspesi yang saya keluarkan. Tanpa perlu berbicara, mereka secara otomatis akan memasukkan baju yang dikeluarkan, meminjam pemotong kuku jika kukunya sudah panjang atau merapikan meja perpustakaan yang berantakan.
- Anak-anak itu perhatian. Mereka mungkin bisa merasakan kegelisahan saya. Waktu tak lama lagi, dan mereka menenangkan saya, dengan keceriaan, dengan keluguan, dengan mimpi luar biasa yang menunggu untuk diwujudkan.
Terimakasih anak-anakku. Tetaplah jadi anak yang manis. Banyak mimpi menunggu diwujudkan, ayo kita capai bersama-sama. Semangaaaatt !
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda