Siapa berani abnormal???

Marlita Putri Ekasari 2 Februari 2012

Abnormal, kata-kata negatif yang sering disematkan pada semua orang yang berada di luar kewajaran. Seorang Thomas Alfa Edison yang dikatakan bodoh saat kecil, ternyata diakui hebat setelah mampu membuktikan ketidakwajarannya, menciptakan bola lampu, penemuan ‘gila melebihi jamannya’ yang masih dipakai hingga sekarang. Kata ‘abnormal’ selalu dinilai dengan pengaruh dominasi nilai. Dominasi yang mengukung kita pada sebuah kotak. Kotak persepsi yang menutup kita terhadap akses-akses baru. Ketika setahun aku memilih ke daerah untuk membantu pendidikan, aku dianggap abnormal. Secara logika dengan background pendidikan Farmasi (bidang Kesehatan) seharusnya aku lebih tepat berperan pada program-program kesehatan saja. Beberapa masyarakat disini (Parado) pun menganggap “Ndak salah mbak??? Sarjana Farmasi? Kok ga di apotek atau rumah sakit?” HHmmm...pun tak pelak orang tuaku juga berpendapat sama. ‘Apa yang kamu kejar sebenarnya? Kenapa tidak bekerja di apotek, rumah sakit atau jadi dosen aja...’ Hidup penuh pilihan..dan pilihan itu punya konsekuensi.. Betapa saat itu, aku merasa keberanianku diuji. Memilih untuk menjadi abnormal bukanlah suatu yang mudah karena dikerdilkan oleh dominasi generalisasi persepsi...dengan tawaran-tawaran kerja, lingkungan yang nyaman dan akses mudah. Tentu saja, aku yang buta mengenai teori-teori mengajar dan tuli mengenai informasi kemasyarakatan hanya mengandalkan niat yang tulus, pengalaman dan hampir 70% kenekadan (bahasa Jawa---Bondo nekad) berlandaskan motivasi untuk membantu pendidikan orang lain setelah aku dibantu dalam pendidikan. Dari pandangan pribadi, abnormalitas bukanlah sesuatu yang negatif tetapi sangatlah relatif. Aku banyak belajar dari sesuatu yang mungkin sulit didapat dari proses yang tidak biasa. Apakah kita harus selalu setuju dengan hal-hal yang umum??? Pengalamanku mengajar di daerah, berinteraksi dengan masyarakat yang berbeda secara kultural, mendidikku untuk selalu melihat segala sesuatu dengan kaca mata yang lebih luas..Setiap inchi bagiannya, setiap detiknya penuh nilai..aku melihat banyak hal yang tidak kulihat sebelumnya.. Time to think..take a breath..find my truthly way... When you far away from your family and your friends, your independence and integrity will be test... Abnormal way that you find could be made your own life’s map clearly by thinking deeper than usual... Understand your existance because of others, it never built it by yourself... Pertanyaan apa yang akan kulakukan setelah 1 tahun ini tanpa jaminan, tanpa kepastian? Ingatlah, satu-satunya yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri. Membuatku tersenyum kini..aku sudah titip semua impianku ke Allah bahkan hal yang satu itu juga...jika ada yang menanyakannya lagi nanti..akan kujawab permohonan impianku sudah ku poskan berikut rencana-rencanaku dengan alamat ‘Allah SWT’. Karena Allah lah satu-satunya tempat bergantung. Sungguh aku kini memandang hidup itu selalu indah...bahkan sepahit apapun itu...karena ingat teman, kita tidak akan pernah merasakan manis jika yang pahit tidak pernah dicicipi..Yang pahit pun sekarang terasa enak juga..jika kamu menerimanya dengan bumbu lain yang melengkapi. Seperti sayur pare yang dicampur dengan racikan bumbu yang membuatnya disukai orang.. Keabnormalanku ini merupakan bagian dari keputusanku. Menikmatinya sebagai anugrah yang tak tergantikan... Apakah kamu tertantang?????


Cerita Lainnya

Lihat Semua