Akhir dari Sebuah Perjalanan..

Marlita Putri Ekasari 16 Juni 2012

Jejak awal yang dipilih untuk sekedar memberikan sedikit harapan dan menaburkan benih-benih impian yang diyakini...

Hadir di Bumi Paradise* yang Allah pilih untukku

Kebaikan masyarakat dengan segala cara yang ditunjukkan..

Penuh makna.. Aku semakin mengerti arti hidup...

ketika ujian ketulusan dilaksanakan benteng keikhlasan, benteng kejujuran dan benteng keberanian diukur ketebalan dan kekuatannya...

Sebenarnya aku sulit untuk mengungkapkan sesuatu tetapi terkadang sering mencatatnya dalam memori

Arti dari tindakan kebaikan kecil yang mungkin orang-orang lakukan padaku

Hidupku ini belum mendekati sempurna tetapi sudah cukup memberi warna

Betapa Allah dengan karunianya menciptakan semuanya dalam perbedaan yang indah

Warna pelangi yang kadang kelabu kadang berwarna tetapi memperkaya

Ketidaksempurnaan yang membuat saling melengkapi

Jaring-jaring persaudaraan yang terjalin baru, ada yang lama, ada yang rapuh dan ada yang sangat kuat membuatku bertahan..

Dalam hidup, kadang kita tidak bisa memilih apa yang sudah digariskan

Tetapi diberikan hak untuk membengkokkan garis nasib kita agar tersusun menjadi peta hidup yang Indah

Berjuang melawan diri sendiri dan kemalasan yang bercokol

Melawan kewajaran untuk mendekati makna ideal bagi diri sendiri  

Kadang juga perlu menyadari bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang  

Tetapi kita bisa berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi semua orang

Kenyataan bahwa kebaikan bagi kita belum tentu baik bagi orang lain dan berlaku sebaliknya....

Keseragaman paradigma yang nonsense akan terpenuhi..

kata'memahami dan mengerti' yang membungkus dan melingkupi sebagai inti dari sebuah ke-Bhineka-an

Rasa Cinta dan Sayang yang tercurah dengan segenap jiwa dan raga semakin 'general' memberiku rasa aneh pada jantung di bagian kiri ini

ketika memberi, ketika berkorban, dengan rasa ikhlas tanpa tendensi, arogansi dan tidak berharap untuk dibalas

Perjuangan pahlawan yang telah mendahului semakin mengilhami bahwa di daerah 'remote' pun mendambakan kemerdekaan yang menjadi cita-cita bersama merdeka dari kebodohan dan kemiskinan   

Aku berdiri di batas Parado dengan segala sumber daya alam yang melimpah..

Kehangatan masyarakat di daerah gunung yang dingin

Tergambar, begitu jelas memperkaya jejak sejarah hidupku Anak-anak yang selalu memberi bahan bakar dan kekuatan untuk maju...

Membayangkan betapa beruntungnya aku dulu...

Menjadi murid SD yang jauh dari kata 'tidak punya sepatu','tidak punya buku', dan 'saya harus pulang bekerja'

Senyum mereka tetap terkembang dengan segala kepolosan yang mereka miliki

Keluarga baru yang menerimaku apa adanya Ama dan Ina dengan kesederhanaannya...

Hangat...penuh kasih sayang Dekat...

Setiap awal selalu ada akhir...

Akhir yang akan selalu kuingat sepanjang masa...

kenekatan yang berbuah pemahaman hakikat hidup bahwa...

'Ketidaksempurnaan adalah bagian dari kesempurnaan yang Allah ciptakan

dan

berlaku sebaliknya kesempurnaan adalah bagian dari ketidaksempurnaan yang Allah ciptakaan yang kesemuanya untuk dipahami dan dimengerti'

Dalam keheningan waktu subuh... '

16 Juni 2012'

*paradise = parado


Cerita Lainnya

Lihat Semua