info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

(Mengenal) Sosok Aditya Prasetya

Maridha Normawati 1 September 2014

Aditya Prasetya bukanlah seseorang yang saya kenal sampai saya ditugaskan di desa Wunlah, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Sosok pria itu bahkan belum pernah saya temui. Namun, pribadinya yang begitu lekat dalam hati anak-anak bahkan seluruh penduduk desa, membuat saya penasaran siapakah gerangan dia sebenarnya.  Anak-anak, orang tua, guru-guru SD,  SMP, SMA, pegawai kecamatan, Bapak Camat, Bapak Kades, petugas Puskesmas, keluarga Gereja, hingga Manula semua memiliki kenangan baik dengan Pak Adit. Keberadaannya yang hanya 6 bulan di desa nyatanya mampu menyisakan memori selamanya di hati masyarakat. Namanya telah terpatri pada salah satu jalan di sudut kota Saumlaki, bahkan dalam waktu dekat nama SDK Wunlah akan diwacanakan berganti menjadi namanya, SDK Aditya Prasetya. Masyarakat juga berinisiatif akan membuat monumen sebagai tempat mengenang akan jasa-jasanya terhadap pendidikan di desa Wunlah.

Bagaimanakah saya tidak mengenalnya apabila hampir setiap waktu anak-anak selalu rindu akan Bapak Gurunya. Bagaimana Pak Adit mengajar di kelas, segala kebaikan-kebaikannya selama mengajar, tingkah humoris Pak Adit selalu menjadi kenangan manis bagi mereka. Belum lagi Guru-guru selalu menceritakan bagaimana Pak Adit teramat aktif di sekolah dan masyarakat. Selalu ceria dan semangat dalam segala aktivitasnya membuat masyarakat tak menyangka bahwa Pak Guru yang mereka sayangi nyatanya dipanggil terlebih dahulu ke sisi Sang Maha Pencipta.

Orang tua piara sangat merindukannya, setiap kali saya berbincang dengan Mama Seram, beliau selalu menceritakan anak piaranya itu. Bagaimana tingkah laku anaknya semasa bertugas hingga kejadian yang membuatnya bersedih kehilangan untuk selamanya. Ketika Almarhum Adit meninggal, Mama tak dapat makan walau sedikit karena terlampau sedih tak menyangka akan ditinggal secepat kilat. Padahal tak pernah anaknya mengalami sakit ketika bertugas. Tak pernah terlihat anaknya sedikit pun mengeluh. Rumahnya yang cukup luas tak mampu menampung orang-orang yang berduka dan ingin berdoa untuk mendiang Pak Adit. Begitu besarnya cinta masyarakat pada Bapak Guru muda itu.

Sosok Aditya Prasetya sangat menginspirasi, bukan hanya bagi anak-anak dan masyarakat saja tetapi khususnya bagi saya yang meneruskan tongkat estafet perjuangannya. Saya banyak belajar tentang dirinya meski tak pernah sekalipun kami berjumpa. Selamat jalan Aditya Prasetya, ilmu yang kau tebarkan di Wunlah semoga selalu menjadi amal kebajikan yang tak kan terputus bagimu. Amin.  


Cerita Lainnya

Lihat Semua