Simple Happiness
Maisya Farhati 31 Maret 2012“Ibu, aku mau kasih tahu sesuatu”
“Apa sayang?”
“Kata anak-anak, nanti kalau Ibu pulang semuanya mau nangis... “
Dan aku hanya bisa terdiam.
Itulah percakapan yang terjadi beberapa hari lalu sepulang sekolah. Tak terasa, aku sudah memasuki bulan ke sepuluh masa tugasku di Bawean. Banyak macam rasa yang sudah aku ‘cicipi’ selama disini. Tentu ada suka dan duka. Jenuh mungkin juga pernah hadir, begitu pula lelah, kesal, marah, putus asa, dan semua perasaan yang tak diharapkan. Namun disitulah aku belajar.
Sewaktu aku lelah, aku dikuatkan lagi oleh anak-anak dengan bening senyum yang menanyakan, “Bu, deki belajar baca poleh?” (“Bu, nanti belajar membaca lagi?”)
Sewaktu aku merasa semua yang aku lakukan sia-sia, aku melihat anak-anak yang datang lebih pagi ke sekolah untuk melaksanakan piket. Padahal dulu halaman sekolah selalu dipenuhi sampah dan jadwal piket hanya sebagai penghias kaca jendela sekolah.
Sewaktu aku menahan kesal karena anak-anak terus bercanda di jam pelajaran, sepulang sekolah mereka satu per satu mendatangi aku dan berkata, “Bu, aku minta maaf ya...”. Kemudian mereka keluar kelas sambil menari riang, “Engko mareh.. Engko mareh...!” (“Aku sudah... Aku sudah...!). Mereka belajar mengenai makna kata ‘maaf’. Dan mereka mengucapkannya setulus hati. Aku tersenyum melihat mereka merasa lega setelah meminta maaf sambil menari-nari di lapangan. Di dalam hati, aku juga merasa lega. Kesal ini luruh semuanya. Dan butir bening tertahan di pelupuk mata.
Itu saja. Hal-hal sederhana yang begitu menyentuh sanubariku. Ada saja setiap harinya, tanpa disangka.
Tugasku di Indonesia Mengajar memang belum genap setahun. Tetapi aku yakin setahun ini adalah setahun yang amat luar biasa dalam hidupku. Bukan karena aku merasa melakukan hal yang luar biasa, namun karena banyak hal luar biasa yang aku temui disini. Sungguh pengalaman yang tak bisa dibeli oleh apapun. Aku pernah melihat foto temanku yang kuliah di Belanda. Ia memotret sebuah tulisan yang terpampang di kampusnya: IF I CAN MAKE IT HERE, I CAN MAKE IT ANYWHERE. Aku rasa itu seharusnya juga berlaku bagi para Pengajar Muda.
IF I CAN MAKE IT HERE, I CAN MAKE IT ANYWHERE.
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda