MLM
Maisya Farhati 29 Januari 2012Siapa yang tak kenal istilah MLM atau Multi Level Marketing? Ternyata bukan hanya produk-produk komersial saja yang bisa menggunakan sistem ini. November 2011 lalu, aku memulai MLM di Dusun Pinang Gunung. Produk yang ‘kujual’ adalah pengetahuan dan kebiasaan mencuci tangan dengan benar (dan menggunakan sabun). Ide ini awalnya datang dari temanku sesama PM Bawean, yaitu Putri Rizki. Idenya yaitu memanfaatkan kekuatan peer group untuk mengajak murid-murid kami mencuci tangan dengan benar.
Untuk implementasinya, ide itu kemudian aku buat lebih spesifik lagi. Pertama, aku mengumpulkan murid kelas 6 yang nantinya akan mengawali misi cuci tangan ini. Aku mengajarkan cara mencuci tangan yang benar, yaitu dengan membasuh dua sisi telapak tangan dengan sabun sampai ke sela-sela jari lalu membilasnya. Tahap ini dilaksanakan dengan praktek langsung.
Setelah itu, aku membagikan masing-masing satu ‘kartu cuci tangan’ kepada mereka. Peraturannya masing-masing harus mengajak dan mengajarkan cara mencuci tangan yang benar kepada paling sedikit lima orang target. Masing-masing target membubuhkan tanda tangan di kartu tersebut. Jika mereka masih kecil dan belum punya tanda tangan, maka boleh ditandatangani orang tuanya.
Jika sudah berhasil memeroleh lima target, maka kartu tersebut diperlihatkan dan mereka berhak mendapatkan reward. Reward yang aku berikan adalah pensil+penghapus dan pembatas buku, mereka boleh memilih salah satunya. Nah, jika dari target tersebut ada yang tertarik juga untuk mempromosikan program cuci tangan ini, maka mereka bisa meminta kartu kepadaku. Dan begitu seterusnya.
Mengapa hanya lima target? Menurutku jumlah tersebut realistis. Jika targetnya terlalu banyak – sepuluh misalnya – bisa saja murid yang mendapatkan misi tersebut merasa malas sebelum mencoba. Hal itu juga untuk menghindari adanya ketidakjujuran, walaupun tentu mereka aku bekali bahwa poin penting dalam kegiatan ini adalah menyebarkan pengetahuan dan kebaikan.
Pengetahuan mengenai cara mencuci tangan dengan benar adalah hal yang sepertinya sepele tetapi berdampak besar. Menurut UNICEF, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena Diare. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya kebersihan yang bisa dicegah dengan mencuci tangan dengan benar (dan menggunakan sabun).
Anak-anak di dusunku seringkali bermain kotor-kotoran dan setelah itu langsung jajan ataupun makan dengan tangan yang belum dicuci. Dan orang tua mereka adem ayem saja. Kalaupun mereka mencuci tangan, maka sesuai kebiasaan sebagian besar orang di Pinang Gunung, mereka hanya mencelupkan jari-jari mereka ke mangkuk kobokan. Sungguh tidak mengusir kuman sama sekali.
Setiap hari Jumat, di sekolahku kini juga diadakan pemeriksaan kuku. Aku tak bosan mengingatkan kembali kepada mereka tentang pentingnya kebersihan, termasuk soal mencuci tangan dengan benar. Setelah adanya program MLM ini, aku memang tidak bisa sepenuhnya mengontrol apakah mereka selalu mempraktekkannya setiap hari. Namun setidaknya mereka tahu mana cara yang benar. Jika mereka memiliki adik kecil, mereka bisa mengajarkannya. Dan kelak ketika mereka menjadi orang tua, mereka bisa membagikan pengetahuan ini kepada anak-anaknya. Dan seterusnya ilmu itu akan bisa mengalir.
Mungkin sebagian orang memulai dengan MEMBICARAKAN sesuatu yang besar Namun, tak ada salahnya memulai dari MELAKUKAN sesuatu yang kecil [23012012]
Cerita Lainnya
Ikut Terlibat
Ikut Iuran Publik
Bermitra dengan Kami
Jadi Pengajar Muda
Pintasan
Korps Pengajar Muda
Cerita Pengajar Muda