info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Pojok Sains ; Sifat Gaya

Luluk Aulianisa 31 Januari 2012

Waktu SD dan SMP, mata pelajaran favoritku adalah IPA. Aku sangat suka IPA. Mengamati gejala alam dan mempelajarinya begitu mengasyikkan. Aku ingin murid-muridku merasakan apa yang kurasakan saat aku sebesar mereka, duduk di bangku SD. Aku ingin menjadikan pelajaran IPA sebagai pelajaran favorit dan paling dinantikan. Untuk itu aku ingin membuat sesuatu yang berbeda pada pelajaran ini.

Aku menamakannya dengan Pojok Sains. Setiap sekali seminggu kami akan rutin membuat percobaan IPA dan mempelajarinya. Kami akan membuat eksperimen dari alam sekitar. Untuk minggu ini, aku memberikan percobaan tentang gaya. Kebetulan, gaya adalah materi semester genap kelas 5. Seperti biasa, kelas aku bagi dalam tiga kelompok yang masing-masing beranggotakan enam orang. Materi hari ini adalah membuktikan sifat gaya. Setiap kelompok diberikan plastisin dan karet gelang. Tak lupa juga kertas berisikan petunjuk percobaan.

Murid-murid diminta untuk membuat bola dari plastisin yang disediakan. Ternyata mereka sebelumnya tidak mengetahui apa itu plastisin. Plastisin adalah sejenis lilin mainan berwarna-warni. Setelah bola terbentuk, murid diminta untuk menekan dan menjelaskan apa yang terjadi dengan bola tersebut. Selain itu juga murid diminta untuk menarik karet gelang yang tadinya berbentuk lingkaran dan  menjelaskan apa yang terjadi dengan karet tersebut.

Salah satu tantangan mengajar di SDN 19 Limboro adalah bahasa. Diantara mereka masih ada yang belum lancar berbahasa Indonesia. Bahasa sehari-hari mereka adalah bahasa Mandar. Mereka mungkin bisa menyimak tapi mereka agak sulit mengeluarkan kalimat berbahasa Indonesia yang benar. Salah satu murid bernama Sihab menarik karet dan bertanya apa bahasa Indonesianya? Tentunya ia tidak menyebutkan kata ‘menarik’, melainkan mempraktikannya di depanku baru kuberitahukan bahwa itu dinamakan menarik.

Aku mulai memancing murid-murid berpikir apa yang terjadi dengan plastisin dan karet tersebut. Jawaban mereka bermacam-macam tapi ada satu murid bernama Fadli berkata bahwa bola plastisin berubah bentuk karena ditekan.Jawaban tentang karet gelang pun demikian. Sihab menjelaskan bahwa karet gelang berubah besarnya ketika ditarik. Ditekan dan ditarik adalah dua kata kunci tentang gaya yang hendak kuajarkan. Kujelaskan bahwa mereka baru saja melakukan gaya. Kesimpulannya adalah gaya bisa mengubah bentuk dan ukuran benda.

Setelah itu, aku meminta murid bernama Ali untuk menendang bola. Hal itu kulakukan untuk menjadikannya contoh bahwa bola bisa bergerak ketika ditendang. Ali berkata ‘Bu, bola tidak hanya bisa ditendang ke kanan atau kiri, tapi bisa juga ke arah gawang “. Cerdas ! kataku dalam hati. Itu kata kunci yang hendak kuajarkan. “ Dengan menendang bola, baru saja kamu melakukan gaya . Bola bisa bergerak ke arah manapun ” Kesimpulannya adalah gaya bisa mengubah arah gerak benda.

Murid-murid pun menutup pelajaran ini dengan membuat laporan singkat tentang percobaan yang baru dilakukan. Pelajaran IPA memang mengasyikkan dan terlihat mudah jika diaplikasikan. Semoga Pojok Sains bisa bermanfaat untuk mereka. Sampai ketemu di edisi Pojok Sains berikutnya!


Cerita Lainnya

Lihat Semua