Melukis Alam Semesta

Luluk Aulianisa 4 Februari 2012

Aku senang mengajar anak-anak mengaji. Mereka begitu lugu dan manis. Aku senang bermain dengan mereka sambil mengajarkan tentang agama. Kebanyakan dari mereka duduk di kelas 1-4. Tema hari ini adalah Rukun Iman ; Iman Kepada Allah. Aku mengajarkan kepada mereka bahwa kita harus percaya adanya Allah dan banyak sekali ciptaan-Nya yang harus disyukuri.

Aku membawa kertas HVS dan alat gambar untuk mereka. Aku meminta mereka menggambar alam semesta. Gambarnya bisa laut, gunung, sawah, hutan, danau atau lainnya. Mereka langsung berebut kertas dan alat gambar. Mereka terlihat senang.

Setelah 30 menit berlalu, aku meminta mereka menghentikan kegiatan gambarnya. Setelah kulihat sekilas, rata-rata gambar mereka sama yaitu dua buah gunung yang di tengahnya ada matahari, lalu ada sawah dan pohon. Persis dengan gambarku waktu kecil. Sepertinya gambar gunung dengan matahari di tengahnya seperti sudah terpola ada di pikiran tiap anak.

Aku meminta mereka satu persatu menjelaskan gambarnya. Mendengarkan mereka bercerita sungguh menarik. Khayalan anak kecil memang tak berbatas. Itulah yang menggemaskan. Salah satu anak bernama Risma menggambar gunung yang ada kolamnya. Di kolam itu ada lilin berpiring merah. Tak lupa juga ada bulan dan bintang. Lain lagi dengan Kiah, ia menggambar gunung yang ada danaunya. Di danau itu terdapat ikan paus. Ikan paus memunculkan siripnya di permukaan danau. Yang paling unik adalah Ani, ia menggambar pelangi berwarna-warni, cantik sekali. Yang lebih menakjubkan di atas pelangi ada bebek yang sedang berjalan.

Kalau Fika menggambar gunung yang di atasnya ada berbagai macam pot bunga berisikan mawar merah. Anak lainnya yaitu Sihab menggambar langit dengan warna putih dan gambar awan yang ia beri warna biru. Aku senyam-senyum menahan tawa melihat kelakuan mereka. Mereka pun demikian. Kami saling bercerita sambil tertawa-tawa.

Untuk menutup pelajaran mengaji hari itu, aku berkata pada mereka bahwa apa yang mereka gambar adalah sebagian kecil dari ciptaan Allah. Kekuasaan Allah begitu besar dan tak terhingga. Karena itu, kita harus bersyukur atas semua karunia-Nya. Tiba-tiba Cica bertanya, ‘Kak, kalau tubuh kita Allah yang menciptakan ? ‘ Aku mengangguk pasti. Cica pun berkata ‘ Alhamdulillah...’ diikuti oleh anak-anak lainnya.

Ah, senangnya bermain dengan mereka !


Cerita Lainnya

Lihat Semua