PAGIMANA BERSEKOLAH, Inisiatif Daerah untuk Menekan Tingkat Putus Sekolah

LoizaSusilo 8 September 2015

Pagimana. Mungkin untuk sebagian orang yang berdomisili di kota – kota besar, nama ini masih terdengar asing. Pagimana adalah salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Kecamatan ini mencakup tidak kurang dari 32 desa yang tersebar dan memiliki kondisi geografis yang  sungguh beragam. Beberapa desa yang termasuk dalam Kecamatan Pagimana ini terletak di daerah terpencil, salah satunya memerlukan jarak tempuh 3 hari, 2 malam berjalan kaki. Dengan kondisi tata letak desa yang menyebar ini, kantor perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  di Pagimana harus bekerja lebih keras untuk menaungi pendidikan di Pagimana. Pastinya, banyak usaha telah dilakukan oleh pemerintah setempat untuk menyelesaikan masalah ini.

Memang tidak mudah untuk menjangkau seluruh daerah-daerah di kecamatan ini, oleh karena itu tingkat putus sekolah di kecamatan ini masih tergolong tinggi. Pada awalnya, tingginya tingkat putus sekolah di Kecamatan Pagimana ini menarik perhatian para sarjana – sarjana muda  asli Pagimana yang memiliki keinginan untuk berkontribusi untuk tanah kelahirannya. Lambat laun, kumpulan positif dari pemuda –pemuda ini semakin berkembang hingga mereka mendapatkan perhatian yang lebih dari Camat serta KUPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat. Kumpulan positif ini pada akhirnya membentuk suatu komunitas yang diberi nama Komunitas Peduli Pendidikan Pagimana (KP3). Selain berisi para sarjana – sarjana muda, KP3 ini pun mulai diminati oleh para guru – guru muda beserta para mahasiswa yang berasal dari Pagimana.

Setelah terbentuknya KP3, mereka memutuskan untuk membuat suatu program, yaitu Pagimana Bersekolah. Pagimana Bersekolah memiliki visi yang sangat besar, yaitu untuk membangun Pagimana melalui pendidikan. Dimulai dari visi inilah, mereka menyusun program-program dengan misi sebagai berikut:

1.      Mengurangi angka putus sekolah

2.      Mempersiapkan generasi yang siap bersaing di era global

3.      Meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya Pendidikan di Pagimana

Visi dan misi yang mereka canangkan ini menggerakkan para pemuda yang tergabung dalam KP3 untuk melakukan tinjauan langsung ke desa paling terpencil dan konon memiliki tingkat putus sekolah yang tinggi. Merekapun dengan tulus meluangkan tenaga dan waktu untuk menempuh perjalanan selama total 6 hari untuk melakukan sosialisasi serta tinjauan langsung ke Desa Baloa Doda yang jarak tempuhnya selama 3 hari, 2 malam mendaki gunung dan menyebrangi sungai tanpa didampingi oleh guide. Tujuan dari kunjungan mereka adalah untuk memperkenalkan program mereka kepada masyarakat setempat, serta berusaha untuk menggerakkan para orang tua untuk menyekolahkan anaknya yang akan dibantu dalam program Pagimana Bersekolah.

Program Pagimana Bersekolah adalah program inisiatif daerah untuk memberikan wadah untuk siswa putus sekolah sekecamatan Pagimana dengan cara memfasilitasi mereka dengan tempat tinggal secara cuma –cuma. Anak-anak yang berada dalam program ini akan menerima pembinaan untuk mengembangkan diri sesuai dengan minat dan bakat mereka. Tempat tinggal yang disebut Basecamp  ini akan dikelola dan dibina atas kerja sama dengan Pemerintah Kecamatan Pagimana, Dinas pendidikan dan kebudayaan Pagimana, dan KP3. Kolaborasi daerah yang sangat positif ini membuat saya merasa bangga dapat menjadi saksi dari perkembangan pendidikan di Pagimana. Hal ini menunjukkan bahwa rasa kepedulian terhadap pendidikan di masa modern ini masih ada. Jika hal ini dapat dibina serta dikembangkan secara lebih baik, saya yakin bahwa Kecamatan Pagimana dapat menjadi role model untuk daerah lain di Indonesia dan kemajuan paradigma berpikir masyarakat setempat dapat terus berkembang hingga berdampak positif dalam perekonomian daerah setempat.


Cerita Lainnya

Lihat Semua