Mimpi Sederhana Sang Pendiri Pagimana Bersekolah

LoizaSusilo 27 Januari 2016

Berangkat dari sebuah diskusi sederhana bersama pemuda Pagimana dan kawan dari Indonesia Mengajar tentang pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pendidikan,maka saya merasa terpanggil untuk ikut terlibat dalam membangun pendidikan di Pagimana.

Wilayah yang mencakup lebih dari 30 desa ini ternyata memiliki angka putus sekolah yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh jangkauan geografisnya yang beragam, fasilitas pendidikan yang cenderung terpusat di ibukota kecamatan, dan perlunya peningkatan kesadaran akan pentingnya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi di masyarakat berekonomi menengah kebawah. Tentunya ini menjadi sebuah tantangan dan rasa tanggung jawabsayasebagai seorang putra Pagimana untuk dapatturut serta dalam membangun cita – cita anak Pagimana kedepan.

Sebagai langkah nyata dalam membangun pendidikan di Pagimana, tercetuslah gagasan dan ide Pagimana Bersekolah yang dinaungi oleh Komunitas Peduli Pendidikan Pagimana (KP3). Dalam gagasan ini, besar hati kami untuk dapat mendirikan sebuah asrama atau basecamp yang diperuntukan sebagai tempat tinggal anak – anak kurang mampu yang akan melanjutkan studike tingkat SMPdan tingkat SMA.

Beberapa upaya telah kami lakukan seperti membangun rumah tinggal bagi anak-anak dari desa Baloa Doda di pusat Kecamatan Pagimana, membuka rumah belajar “Pohohuan” sebagai wadah untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam pendidikan, melakukan sosialisasi ke desa-desa untuk membangkitkan semangat pendidikan di masyarakat, dan berkolaborasi bersama KUPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pagimana dalam mencanangkan program sekolah Paket B dan C bagi masyarakat yang putus sekolah.

Besar harapan kami untuk membangun Pagimana melalui pendidikan,yaitu dengan cara mengurangi angka putus sekolah didaerah kami guna mempersiapkan generasi yang berpendidikan dan siap bersaing di era global kedepan. Dengan mimpi yang kami miliki ini, tentu kami menyadari ini bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Hanya dengan kerja keras dan restu, dukungan serta partisipasi dari seluruh kalanganmasyarakatlah, mimpi besar kami ini akan dapat terwujud.

Ridwan Sangkota, Pendiri Pagimana Bersekolah         

 

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua