Forum Komunikasi Pagimana Bersekolah

LoizaSusilo 10 September 2015

Tanggal 11 Juni 2015 merupakan hari yang bersejarah di Kecamatan Pagimana. Pagimana merupakan satu kecamatan yang terdiri dari 32 desa dan terletak di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Pada hari itu, telah diselenggarakan sebuah forum komunikasi pertama yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Forum ini merupakan sebuah inisiatif yang luar biasa dari para pemuda Pagimana yang tergabung dalam Komunitas Peduli Pendidikan Pagimana (KP3). Mereka mencanangkan Program Pagimana Bersekolah yang fokus pada membantu pemerintah untuk menurunkan tingkat putus sekolah di Kecamatan Pagimana.

Sebagai langkah awal KP3 dalam mencanangkan program Pagimana Bersekolah yang memiliki visi untuk membangun Pagimana Melalui pendidikan, terselenggarakanlah sebuah forum yang melibatkan empat elemen masyarakat. Keempat elemen masyarakat tersebut mencakup Pemerintah, aktor pendidikan, Tokoh masyarakat, dan pemuda. Camat, Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pagimana, Ketua PGRI, dan anggota dari Polsek Pagimana merupakan para peserta yang hadir dalam forum komunikasi tersebut. Selain itu, para tokoh pendidikan, kepala sekolah, dan beberapa guru meluangkan waktunya untuk hadir dalam forum tersebut.

Dalam forum komunikasi yang bertemakan “Mengurangi Angka Anak Putus Sekolah Dengan Program Kerja Pagimana Bersekolah”ini dimulai dengan penjelasan mengenai program Pagimana Bersekolah yang disampaikan oleh Ketua Pagimana Bersekolah, Ridwan Sangkota. Camat Pagimana, Bapak Syafruddin Hinelo, pun tidak lupa untuk memberi arahan yang sangat membantu proses terselenggaranya forum. Forum ini mendapat sambutan yang cukup baik dari para peserta yang secara antusis menyampaikan pendapat dan memberikan saran- saran yang positif.

Pembahasan utama dalam forum ini adalah penyediaan asrama atau yang kami sebut basecamp. Basecamp ini bertujuan untuk menampung sekaligus memfasilitasi anak – anak yang putus sekolah di kecamatan Pagimana. Diskusi dalam forum ini membuahkan beberapa alternative saran yang berupa tempat untuk pengadaan basecamp sementara, bahkan beberapa Lurah setempat ada yang bersedia untuk menghibahkan sebidang tanah di daerahnya agar basecamp Pagimana Bersekolah dapat dibangun secara permanen serta berada tidak jauh dari wilayah kelurahannya.

Hasil lainnya dari forum komunikasi ini adalah adanya inisiatif baru untuk mengadakan survey langsung untuk meninjau kondisi pendidikan di pelosok Pagimanasebagai salah satu program kerja Pagimana Bersekolah. Rencananya dari hasil survey tersebut, KP3 akan berusaha untuk membantu agar anak-anak yang putus sekolah di pelosok kecamatan Pagimana untuk dapat kembali melanjutkan pendidikannya hingga minimal ke tingkat SMA.

Menjadi bagian dalam forum komunikasi Pagimana Bersekolah ini membuat saya berpikir bahwa dimanapun kita berada, pendidikan sudah seharusnya menjadi kebutuhan pokok manusia. Pendidikan tidak semata – mata hanya menambah wawasan tentang materi yang telah tersusun dalam kurikulum, namun pendidikan merupakan bekal setiap individu agar memiliki pola pikir serta paradigma berlogika yang terarah. Melalui forum-forum seperti yang diselenggarakan oleh para pemuda Pagimana inilah, kita dapat memiliki wadah untuk berdiskusi dan saling bertukar wawasan mengenai kondisi pendidikan di daerah sekitarnya.

 Selanjutnya, jika setiap pihak sudah memiliki pengetahuan mengenai kondisi pendidikan di daerahnya sehingga mereka dapat memiliki visi yang sama, mereka dapat merumuskan hal- hal dimana tiap individu dapat berkontribusi secara nyata untuk menjadi bagian dari solusi. Jika setiap daerah dapat membuat forum yang serupa atas dasar kepedulian yang tulus, saya percaya Indonesia akan jauh lebih berkembang karena semakin banyak Warga Negara Indonesia yang mau terjun langsung untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa ini. Karena pada dasarnya, pendidikan merupakan tanggung jawab masyarakat, orang tua, dan pemerintah sehingga kolaborasi antar aktor sangatlah diperlukan untuk memajukan pendidikan di Indonesia.


Cerita Lainnya

Lihat Semua