Anjang Karya SDN 3 Kepuhteluk

Laila Tri Nurachma 15 Februari 2015

Bank dan minimarket mungkin sudah tak asing di telinga kalian yang tinggal di daerah perkotaan. Tapi, bagaimana ceritanya kalau serombongan anak SD dari gunung yang sehari-harinya tidak pernah menggunakan fasilitas umum tersebut lalu datang berkunjung ke bank dan minimarket bersama-sama?

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya dana BKSM pun cair. Kalau kalian belum tahu, BKSM itu adalah bantuan dana dari pemerintah bagi siswa miskin. Di sekolahku terdapat 20 orang siswa yang memperoleh BKSM. Tahun ini BKSM dapat diambil hanya oleh si penerima bantuan dan tidak dapat diwakilkan oleh siapa pun, termasuk guru dan kepala sekolah.

Rencana pengambilan dana BKSM kemudian dikembangkan oleh Bu Azimah untuk sekaligus memperkenalkan lembaga keuangan bagi seluruh siswa. Akhirnya, kegiatan pencairan dana BKSM diubah menjadi anjang karya. Tak tanggung-tanggung, Bu Azimah memberi gagasan untuk sekaligus memperkenalkan kegiatan ekonomi, yaitu berbelanja di minimarket. Maklum, sekolah gunung kami jauh dari minimarket. Di dusun hanya ada warung-warung rumahan kecil yang isinya kadang tak lengkap.

Dua minggu sebelum anjang karya anak-anak sudah diumumkan akan kegiatan ini agar anak-anak termotivasi untuk belajar dan rajin sholat berjamaah. Yah, sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, Bu Azimah mensyaratkan harus rajin sholat berjamaah agar bisa diajak ke Tambak (pusat kecamatan dimana bank dan minimarket berada).

Desas-desus akan rencana jalan-jalan ke Tambak semakin hari semakin terdengar. Anak-anak maupun orang tua tak bosan bertanya “Dile Bu jalan ka Tambak?” (Kapan Bu jalan ke Tambak?) “ Angguy kolamphi apa Bu kassan?” (Pakai baju apa Bu ke sana?). Pertanyaan-pertanyaan semakin sering ditanyakan karena tiba-tiba ada kegiatan lain yang akan dilakukan di sekitar Tambak di waktu yang berdekatan: Pesta Siaga, OSN, dan KMNR. Orang tua mulai bingung dengan kegiatan apa saja yang akan dilakukan oleh sekolah. Pihak sekolah juga mulai khawatir rencana anjang karya tidak bisa dilaksanakan karena padatnya acara di minggu terakhir semester ganjil.

Keputusan yang menggembirakan datang hari Senin, sehari sebelum Pesta Siaga dan dua hari sebelum anjang karya. “Ke Tambaknya jadi. Siapkan voucher belanja anaknya.” Sepatah kata putusan dari Bu Azimah membangkitkan semangat guru-guru dan para murid. Semua suka cita berlatih untuk Pesta Siaga dan bersiap untuk anjang karya.

Pesta Siaga yang dilaksanakan seharian penuh sehari sebelum anjang karya ternyata cukup menguras tenaga para guru. Alhasil, saya dan beberapa guru yang tinggal di dekat sekolah malah terlambat. Semangat anak-anak untuk anjang karya jelas lebih besar daripada kekuatan fisik guru-gurunya. Anak-anak berangkat menaiki mobil colt sewaan dan beberapa motor guru. Maklum, beberapa anak ada yang mabuk kendaraan. Sedangkan, aku sendiri menemani anak-anak di mobil colt sewaan.

Perhentian pertama kami adalah Bank BRI. Anak-anak dibariskan oleh Bu Azimahdan satu persatu masuk ke dalam bank dengan didampingi oleh Bu Helga. Di dalam bank, anak-anak melihat ke segala penjuru bank sambil berbisik-bisik dengan temannya. Biasanya, anak-anak akan ribut jika berkumpul. Tumben, kali ini anak-anak bisa duduk dengan tenang sambil menunggu panggilan pencairan BKSM. Saat malamnya, aku baru tahu kalau mereka kedinginan kena AC. Hehehe.

Setelah menjadi anak “baik” di bank, anak-anak berubah menjadi anak “aktif” di minimarket. “Bu, ini berapa harganya?” adalah pertanyaan yang sering ditanyakan anak-anak pada guru-guru. “Coba lihat bungkusnya.” Itu saja jawabanku. Bu Helga pun harus berteriak-teriak mengingatkan anak-anak untuk membayar dengan jumlah uang yang tepat. Ia berjaga di kasir mengawasi anak-anak membayar belanjaannya.

Keceriaan hari ini akhirnya ditutup dengan makan bersama di Rumah Makan Tanjung Menangis. Anak-anak makan bersama di dua meja panjang dengan menu nasi goreng favorit mereka. Sedangkan, guru-guru duduk di sebuah pondokan untuk makan bersama sambil rapat kecil-kecilan.

Alhamdulillah, anjang karya ini bisa berjalan dengan baik. Anak-anak senang, guru pun senang. Hmmm, kegiatan seru apa lagi ya yang akan diinisiasi oleh kepala sekolahku? Akan kuceritakan lagi ya nanti...


Cerita Lainnya

Lihat Semua