RuBi : Sekolah Berbagi untuk Bersama Bekarya

Kristiyani Dwi Marsiwi 19 November 2017

Ruang Berbagi Ilmu (RuBI) adalah gerakan kerelawanan yang mengajak masyarakat dari pelbagai latar belakang untuk terjun langsung dalam usaha peningkatan kualitas Penggerak Pendidikan di seluruh Indonesia. Melalui RuBI, relawan berpartisipasi sebagai wujud gerak bersama seluruh elemen masyarakat untuk aktif terlibat dalam upaya memajukan pendidikan Indonesia.

RuBI hadir sebagai salah satu sarana meningkatkan kualitas penggerak pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah, mendorong para Penggerak Pendidikan untuk terus mengembangkan dan saling berbagi ilmunya kepada rekan sejawatnya, serta membangun jejaring relawan yang peduli terhadap pendidikan Indonesia.

RuBI menyadari bahwa kemajuan pendidikan Indonesia harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat latar belakangnya, oleh karena itu siapa saja dapat terlibat dalam pelaksanaan RuBI. Seluruh lapisan masyarakat inilah yang kemudian akan berproses bersama dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.​​

Kegiatan Ruang Berbagi Ilmu ini kali pertama diselenggarakan di Hulu Sungai Selatan melibatkan 14 relawan panitia, 24 relawan narasumber dan dokumentator serta 196 peserta, yaitu guru Sekolah Dasar se-Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Tidak hanya berbasis guru saja, tapi juga dihadiri 29 orang Komite Sekolah dari SD se-Kandangan.

Sebuah kehormatan bagi kami, bahwa Bapak Bupati Achmad Fikry berkenan hadir dan memberikan dukungan penuh sehingga kegiatan RuBi dapat ada hari ini. Bapak dan Ibu, adapun sumber pendanaan kegiatan ini dari Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Persatuan Guru Republik Indonesia dan iuran bersama para relawan pendidikan.

Pengalaman yang sangat kaya, bersama RuBi. Kesemua yang terlibat adalah relawan yang dengan inisiatif sendiri mendaftar, datang, dan berbagi.

Relawan Narasumber ternyata sangat beragam asal dan latar belakang profesinya. Selain ada Kak Astrid dan kak Zakiya para alumni PM yang kini sudah bekerja di korporasi, ada juga dosen seperti Bu Lisa, Pak Adjie, Pak Anshori, dan Bu Sherly. Selain itu ada professional BUMN seperti Bu Fimelia dari Pertamina, Pak Aldino, ada juga Bu Hartati yang sehari-hari menjadi pengawas SD di HSS, Bu Pipit professional HRD di bank nasional, ada juga si interpreter bahasa isyarat, Kak Fafa, yang akrab kita lihat saat siaran berita di televisi, di kotak biru.

Adapun berkenan turun gunung langsung, Pak Tunjung yang pernah menjadi Kepala Sekolah RuBi, Kak Nachota yang sehari-hari sebagai kontributor tv nasional. Kesemuanya datang untuk berbagi dan belajar bersama guru-guru di HSS.

Peserta sendiri semuanya adalah guru sekolah dasar. Dihimpun melalui komunitas guru, KKG, dan K3S, berkumpul sejumlah 196 orang dari 7 kecamatan yaitu Daha Barat, Daha Utara, Daha Selatan, Kalumpang, Loksado, Telaga Langsat, dan Kandangan.

Materi yang disampaikan terbagi dalam 4 pokok, yaitu Kurikuluim 2013, Manajemen Kelas, Kolaborasi Sekolah dan Masyarakat, dan Metode Belajar Kreatif.

Peserta dengan antusias, men gikuti setiap rangkaian materi dari awal sampai akhir. Bahkan sepanjang 2 hari hujan deras, mati lampu, dan tempat yang berkapasitas maksimal 150 orang akhirnya harus diisi hampir 200 orang.

Atas izin Tuhan, acara ini dapat terselenggara dengan lancar. Tangan-tangan baik digerakkan Tuhan untuk mendukung kegiatan RuBI sesuai kemampuan masing-masing.

Besar harapan kami, bahwa RuBI menjadi inisiatif munculnya gerakan-gerakan baru di lokal, yang secara aktif saling mendukung dan berbagi agar semakin banyak yang merasakan manfaat kebaikan yang tidak menuntut, semua saling sukarela, inisiatif.

RuBi ditutup dengan membuat sebuah perencanaan tindak lanjut di tingkat kecamatan, untuk makin menyebarluaskan kebaikan dan kegiatan positif dalam rangka memajukan pendidikan di HSS.

 

Coming soon,

RuBI Bondowoso, Ponorogo, Jambi dan Sabu Raijua pada Januari-Februari 2018


Cerita Lainnya

Lihat Semua