info@indonesiamengajar.org (021) 7221570

Bekantan Muda : Jilid 1 Menyapa Muning Dalam

Kristiyani Dwi Marsiwi 8 Oktober 2017

Setelah proyek Safari Ramadhan pada Juni 2017 lalu tidak berhasil sampai ke desa terjauh di perairan, akhirnya Pengajar Muda XIV Hulu Sungai Selatan sampai juga ke SDN Muning Dalam, yang terletak di Jalan Perintis Raya km.20 Desa Muning Dalam , Kecamatan Daha Selatan.

Hari itu, Jumat 6 Oktober 2017 terasa istimewa. SDN MUning Dalam kedatangan para Pengajar Muda sejumlah 7 orang lengkap, bersama kawan dari STAI Darul Ulum Kandangan. Ada Pak Alyandra, Pak Chandra, Bu Endah, Bu Jihan, Bu Meity, Pak Widodo, dan Pak Syihab.

Ada agenda apa sih kok rame-rame?

Pengajar Muda meranjang kegiatan belajar dan bermain bersama siswa siswi SD yang dikemas dalam BEKANTAN, akronim dari Belajar, Bakawan, Bakagiatan. Pengajar Muda melakukan visitasi ke SD penempatan PM selama sehari penuh.

Bersama-sama, PM dan Bapak Ibu Guru lain berjukung dari Desa Muning Tengah selama 1 jam 40 menit. Hahahaha. Pengalaman berjukung yang unik, karena rata-rata PM lain baru pertama kali naik jukung apalagi dengan medan lalu lintas yang padat dan sungai yang satu-satunya disebut Jalan Perintis Raya.

Kabarnya, jukung yang dinaiki Pak Alyandra dan Pak Syihab banjir, terhempas arus sungai hingga hampr karam ke tepi.

Masuk ke Desa Muning Dalam, tampak di kejauhan anak-anak sudah menunggu di dermaga. Riuh cerianya melambai-lambaikan tangan tak sabar ingin segera berjumpa dengan Bapak Ibu Gurunya yang baru datang.

Kegiatan selama seharian di SDN Muning Dalam dikemas dalam pos. Siswa siswi yang hadir sejumlah 46 anak, ternyata bentuk kegiatan menarik minat kehadiran lebih banyak. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok putra dan putri, ada Durian, Strawbery, Mangga, Anggur, dan Buah Naga.

Pagi itu diawali dengan senam penguin supaya lebih semarak dan anak-anak suka sekali dengan senam ini. Per kelompok lalu berdiskusi untuk menentukan ketua kelompok. Semua misi disampaikan melalui ketua kelompok, termasuk peta rahasia. Jangan sampai peta ini jatuh ke tangan kelompok lain. Misi bisa terbongkar.

Pos pertama adalah Pojok Sains, bersama Bu Jihan dan Pak Alyandra. Posnya dibuat di dermaga sekolah. Di sini  mereka belajar bagaimana mengenal siklus air, dan juga menyusun puzzle.

Pos kedua adalah Pojok Seni, bersama Pak Widodo dan Bu Endah. Ruang kelas 2 disulap menjadi sanggar origami dan so pasti, anak-anak dikenalkan dengan model origami untuk hiasan ruangan. Hasil akhirnya adalah sekarang lorong sekolah berhiaskan gantungan ikan, katak, dadu, kelinci, yang semuanya adalah buatan tangan siswa SDN Muning Dalam.

Pos ketiga adalah Pojok Rantai Panjang bersama Bu Kris. Di sini misinya adalah misi ketangkasan dan kepemimpinan. Masing-masing anak harus mencari benda di halaman sekolah sesuai perintah, apa dan berapa jumlahnya. Tentu saa dengan batasan waktu. Kemudian benda-benda tersebut disusun menjadi sepanjang  mungkin. Paling panjang milik Anggur, bisa sampai 7 m. Setelah disusun, kemudian dirantaikan masuk ke kotak, tantangannya sih cuma kaki tidak boleh bergerak. Sampai jatuh-jatuh.

Pos keempat adalah Pojok Dongeng bersama Pak Chandra dan Bu Meity. Di sini anak-anak berkenalan dengan Upan si Rangkong dan Beki Bekantan, ikon dihadirkan untuk menyapa anak-anak. Metode dongeng adalah salah satu cara efektif lho untuk anak-anak. Apalagi kalau ikonnya lucu kayak Beki dan Upan.

Pos kelima dan terakhir adalah Pojok Surau bersama Pak Syihab. Pak Syihab ini berkonsentrasi di Pendidikan Agama Islam, maka cocok sekali beliau sembari berbagi tips and tricks bagaimana menghafalkan surat-surat pendek untuk bacaan solat, dan mengenal asmaul husna.

Setelah melewati semua pos, siswa dan Bapak Guru menuju masjid desa untuk menunaikan solat Jumat berjamaah sekaligus aplikasi materi di Pojok Surau tadi. Kegiatan siang itu diakhiri dengan makan bersama seluruh PM, Bapak Ibu Guru, dan siswa siswi dengan riang gembira.

Yumm.. Senangnya bisa makan ramai-ramai, jadi lebih lebih lahap deh.

Acara siang itu diakhiri pukul 2 . Anak-anak masih sangat antusias, bahkan selaju dengan jukung, dikejarlah jukung sambil dada-dada. Duh, hati ini jadi hangat mengetahui anak-anak bergembira dan bisa mengikuti semua pos dengan baik.

Sampai jumpa di Bekantan Bate : Jilid 2 Menyapa Bajayau tengah


Cerita Lainnya

Lihat Semua