Terima Rapor !

Ineke Amandha Sari 23 Februari 2014

Waktu dulu jaman masih sekolah, suka deg-deg an ketika waktunya terima rapor.  Nilainya gimana ya? Walaupun kadang sudah bisa memperkirakan bagaimana rupa nilai yang di dapat.  Nah , hari ini (tanggal 28 Desember 2013) merupakan hari pembagian rapor di sekolah kami, SDN Karang Agung, Sumatera Selatan.  Ternyata cerita pembagian rapor ini mengambil hampir seluruh pikiran saya.  Kebetulan semua orang tua atau wali murid diundang.

Sengaja saya datang lebih pagi, mau periksa kelas sudah siap dipakai atau belum.  Ternyata kelas siap dipakai.  Disaat itu anak-anak sudah mulai berdatangan.  Pakai seragam pramuka, pakai jepit rambut bagi yang perempuan dan ditata klimis atau mohak bagi yang laki-laki.  Mereka datang terlebih dahulu, tidak bersamaan dengan orang tuanya.  Agak cemas, orang tua siswa-siswaku ini datang tidak ya? Karena kebetulan sejak subuh hujan membasahi desa kami dan pasti jalan dari darat semakin susah dijangkau. 

Anak-anak sudah banyak yang datang dan tinggal satu anak yang izin tidak masuk. Sedangkan orang tuanya ada yang datang dan ada yang berhalangan datang. Nah, acara terima rapor kelas saya ini, tidak mau yang biasa-biasa saja.  Sehingga ada beberapa agenda acara di dalamnya.  Acara pertama adalah hiburan dari anak-anak untuk orang tuanya, mereka menyanyi empat buah lagu berturut-turut.  Lagu pertama Indonesia Raya, lanjut lagu “Lihat Tulangku” (lagu kami ketika belajar IPA), lagu “ My Family” (lagu kami belajar Bahasa Inggris), dan yang terakhir adalah lagu “Marilah kawan” (mereka suka lagunya PM VI ini).  Setelah itu dilanjutkan dengan agenda pengumuman pemenang yang mendapat “senyum” dan “bintang” terbanyak.  Jadi ceritanya setiap akhir pelajaran, saya membagikan dua penghargaan untuk siswa yang aktif mengikuti pelajaran dengan baik dan siswa yang bisa menjadi orang baik/berguna pada hari tersebut.  

Agenda setelah  itu adalah pembagian Bintang Prestasi.  Bintang prestasi ini saya bagikan ke semua siswa.  Mereka menerima sebuah lencana yang saya buat dari kertas manila.  Pada lencana itu ada sebuah nama prestasi yang menggambarkan perilaku siswa selama kegiatan belajar.  Bukan bermaksud mengkotak-kotakkan siswa, namun berusaha memberikan pengertian kepada orang tua bahwa setiap anak memiliki prestasi yang berbeda-beda.  Jika prestasi tersebut nantinya dikembangkan sesuai bakat dan minat si anak, kemungkinan dia akan bisa menikmati proses mengejar cita-citanya.  Bintang prestasi ini bukanlah saya yang memasangkan pada siswa, namun saya meminta orang tuanya yang memasangkan.  Tujuannya agar orang tuanya menyadari “ Oh, anakku ternyata begini” , ‘’ Oh, anakku ternyata hebat dalam bidang itu”, dan lain sebagainya.

Agenda selanjutnya adalah pengumuman peringkat kelas.  Mereka yang memang berusaha belajar lebih keras dari pada teman-temannya akan menikmati hasil kerja kerasnya.  Sedangkan siswa yang belum puas dengan hasil belajarnya, bisa lebih termotivasi untuk sama baiknya dalam hal belajar dan berproses dalam belajar.

Ternyata begini ya jadi guru, penuh dengan suasana haru dan tak terduga. Menyenangkan dan deg-deg-an.  Hanya saja, saya tidak akan pernah melupakan cerita bagi rapor hari ini.  Rasanya dunia penuh warna dan rasa.  Melihat berbagai macam ekspresi.  Ada yang senyum-senyum, ada yang bingung, ada yang khawatir, ada yang biasa aja, ada yang penuh semangat, dan sebagainya.

Dari cerita hari ini saya belajar, bahwa setiap anak akan merasa bangga jika orang yang lebih dewasa (terlebih orang tua) bisa mengapresiasi setiap usahanya untuk belajar lebih baik.  Bahkan saya sendiri bisa menyebut itu adalah sebuah prestasi (dimana tidak harus selalu diukur dengan sertifikat), karena mereka berusaha memahami apa yang mereka pelajari setiap hari untuk semakin lebih baik.

Terima kasih sudah berprestasi di semester I  ^_^

 

(Karang Agung 28.12.2013  /  23. 20)


Cerita Lainnya

Lihat Semua