Tunas Harapanku... bertumbuhlah cepat

Ika Martharia Trisnadi 2 Agustus 2011
“Tuhan memberikan kita kemampuan dan rahmat agar kita mampu mengatasi masalah.” Bulan lalu, di salah satu tulisan saya, “Hidup Bertumpu pada Tuhan” saya menceritakan tentang kesulitan pangan yang saya alami ketika Musim Timur menghampiri Siboru. Makan nasi kosong maupun nasi putih disiram teh adalah sesuatu yang biasa. Yup, memang mengatasi lapar tetapi tidak sangat minim gizi, terlebih bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, kebutuhan nutrisi mereka jauh dari kata cukup. Untuk memperbaiki hal itu, saat ini saya mencoba membuat kebun kecil di depan rumah, tanaman yang pertama saya tanam adalah sawi hijau. Keadaan tanah di depan rumah adalah tanah kapur yang liat dan kurang subur. Oleh sebab itu untuk membuat kebun kita harus memikul tanah dari desa tetangga dan meratakan tanah guna menutup lahan berbatu di muka rumah. Pekerjaan menanam kebun ini mengingatkan saya akan game Harvest Moon. Sewaktu di Jakarta saya tergila-gila sekali dengan game ini. Tidak disangka bahwa saat ini saya seperti tokoh utama game tersebut, yang harus mengusahakan pertanian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, hehehe  Pertama-tama saya mulai menyiapakan tempat untuk menanam sayur. Oleh karena tanah di depan rumah saya berbatu, maka kami perlu menggali, memikul tanah dan meratakannya di tempat yang akan di jadikan ladang sayur. Untuk melakukan hal ini saya dibantu oleh Bapak. Kami mencabut rumput di halaman samping rumah, menggali bukit di belakang rumah dan meratakan tanah di lahan yang telah dibersikan dari rumput. Langkah kedua adalah melakukan penyemaian. Bibit ditaburkan di tempat penyemaian, tujuannya adalah menjaga tunas (semai) tumbuhan dari panas atau hujan berlebih hingga usianya cukup kuat untuk dipindahkan ke tempat tanam sebenarnya. Saat ini usia tanaman sawi-ku sudah 2 minggu, kira-kira satu minggu lagi, aku akan memindahkannya ke tempat tanam yang lebih luas (ladang utama). Karena tidak punya pupuk, hal yang bisa kulakukan adalah menyiram tumbuhan ini dengan air cucian beras dengan harapan.mereka dapat bertumbuh kuat dan cepat.
16 July 2011, tunas sawi-ku mulai bertumbuh

Selama menunggu mereka bertumbuh, setiap pulang seklah aku pergi mencari tanah hitam di sekeliling desa dan membawanya ke rumah. Beberapa anak ikut membantuku juga. Inilah tunas-tunas harapanku, semoga mereka bertumbuh cepat dan sehat, sehingga bisa kunikmati bersama keluarga dan para tetangga. Bila berhasil, ini akan menjadi contoh awal bagi masyarakat sekitar untuk mulai menanami pekarangan mereka dengan sayur agar mereka memiliki cadangan makanan di kala musim Timor menyapa.

Cerita Lainnya

Lihat Semua