"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncang dunia" kalimat Bung Karno ini bisa membakar semangat para Pemuda. Termasuk para Pemuda di Bumi Tunggu Tubang. Pemuda dgn semangat membara, idealisme, ide2 yg inovatif dan kreatif tak jarang mjd garda terdepan dan pemantik awal dari sebuah perubahan.  . Berawal dari obrolan ringan dgn sekretaris desa tiba-tiba topik pembicaraan beralih membahas tentang pendirian taman baca desa. Memang benar terkadang hal besar berawal dari hal kecil. "Ka.. Bagaimana klw mendirikan semacam Taman Baca untuk membuka jendela dunia anak-anak dan masyarakat. Setidaknya ada kegiatan positif untuk anak-anak dan warga" ucap Pak Sekdes Yahh Finally I got it. it was brilliant  . Realisasi Pendirian Taman Baca pun tak semulus yg dibayangkan. Bak air Laut, terjadi pula pasang surutnya... Setitik cahaya itu datang, tatkala para pemuda yg tergabung dalam "Karang Taruna Desa Rekimai Jaya" turun tangan bersama-sama merealisasikan.  Dimulai dari bingungnya ruangan mana yg digunakan antara Kantor Desa yg tak terpakai atau Kantor PKK. Hingga terpilihlah Kantor Desa karena letaknya strategis berada di tengah desa dan berada dijalan utama sehingga dilewati masyarakat dr desa2 lainnya. "Ini bisa menjadi salah satu cara menularkan virus positif bu... smg saja desa lain pun mengikuti" ungkap Jefry salah seorang anggota karang taruna. Layaknya sebuah "virus", semangat positif pun menyebar.  Setelah terpilih tempatnya, tahap selanjutnya sedikit merehab ruangan. Mulai dari membenahi plafon, membuat meja ala kadarnya dgn menggunakan bahan dari bekas plafon, mengecet, membuat pagar, membersihkannya, sampai-sampai menyusun kegiatan apa saja yg akan dilaksanakan.  Mereka mengerjakan semuanya dgn suka rela dan gotong royong, bukan saja tenaga namun juga materi. Tak jarang mereka merogoh kocek sendiri dan mengorbankan waktu ke kebun. . Diujung Republik tepatnya Sumatera Selatan di deretan Bukit Barisan masih ada Para Pemuda yg #peduli, #terusbekerja, #turuntangan bukan hanya berfikir untuk dirinya sendiri tapi juga untuk Republik ini. Untuk generasi penerus Republik, untuk Perubahan, untuk Desa, untuk Bumi Pertiwi.