Game Kau Baren "roller coaster Sula"

Ichwanul Muslim Karo Karo 11 Maret 2018

Kabupaten Kepulauan Sula, salah satu lima Kabupaten yang menjadi tempat pengabdian Pengajar Muda XV. Bila kita dari Jakarta, Kabupaten ini dapat diakse dengan Jakarta-Ternate dengan Pesawat lalu dilanjutkan Ternante-pel. Sanana dengan Kapal Laut. Jakarta-Ternate dengan Pesawat tidak ada yang terlalu menarik, kami hanya transit di Makasar selama 50 Menit. Ternate-Sanana dengan kapal laut, ini awal mula cerita menarik PM XV Sula, bagaimana tidak, perjalanan ini ditempuh dengan 1 malam perjalan dengan kondisi gelombang laut, kami sempat panik karena air laut masuk ke kapal, namun alhamdulillah kami tiba di Sanana dengan keadaan selamat

Dalam pemikiran saya, setelah tiba di Sanana, saya sudah tiba di tempat pengabdian (Kabau Darat), ternyata pemikiran itu pupus, setelah tau bahwa Desa Kabau Darat masih harus ditempuh selama 4 jam dari Sanana dengan, transportasi yang mereka sebut "Game Kau baren" dalam bahasa Indonesia yang berarti pegang erat erat. Saya mulai sedikit khawatir, karena sebutan biasanya menggambarkan keadaan nyata.  Kekhawatiran saya semakin menjadi jadi setelah melihat "otto" yang berarti mobil dalam bahasa Sula. Kondisinya tinggi, Ban nya ban Cangkul serta pakai tenda-tenda. Dalam hati "Ok, tenang aja Iwan". 

Satu Jam perjalanan masih aman, belum terlalu banyak hambatan, hanya lubang lubang kecil di jalanan, dan kondisi jalan masih beraspal. Masuk satu jam yang kedua, sudah mulai lubang lubang semakin dalam dan lebar ditambah lagi tanjakan-tanjakan Jalan yang semakin terjal. Disini sudah mulai perut berasa digoyang goyang oleh keadaan jalan bak naik roller coaster, anak anak sudah mulai pusing, orang dewasa sudah ambil minyak angin, siap siap plastik dan mama -mama mulai berteriak "game kau baren pak guru", spontan saya pun berpegang erat erat pada besi tenda mobil tersebut. Mereka pun tertawa sambill melihat saya berpegangan pada besi tenda mobil.

Satu jam yang ketiga, kondisi jalan semakin terjal, bahkan sering disebut sebut sebagai "gunung es" karena sangat terjal. Bahkan kami harus turun dari "otto" demi keamanan dan kelangsungan agan tetap sampai tujuan karena berdasarkan informasi banyak mobil yang terbalik atau mundur di tanjakan tersebut. Kalau dihitung hitung kami harus jalan sambil berlari selama 15-25 menit dengan medan yang tanjakan. 

Masuk 1 jam terakhir, ini menjadi antiklimaks perjalanan menuju Kabau Darat, perjalan terakhir ini disuguhkan dengan pemandangan pantai dengan pasir putih, dengan laut yang berwarna biru, luar biasa indah. Sedangkan diatas mobil juga, goncangan semakin besar, karena jalannya sama sekali belum diaspal dan dipenuhi genangan air. Yang menarik dari roller coaster ala Sula ini adalah, semakin tinggi goncangannya maka semakin tinggi juga volume musik nya. Ya ini menjadi puncak puncaknya dari penumpang, anak-anak dan orang dewasa mengeluarkan isi perutnya alias muntah. Perjalan 11 Km harus ditempuh dengan 1 jam perjalanan. Ini menjadi pengalaman dan kesan pertama saat tiba di Kabau Darat

 


Cerita Lainnya

Lihat Semua