info@indonesiamengajar.org (021) 7221570 ID | EN

Semangat Bela Bangsa Anak Talang

Ibda Fikrina Abda 23 Agustus 2016
"Kami mandi di sungai, meskipun jalan jahat, tak ada juga listrik, kami senang" (lagu Disini Senang). Terik matahari di Talang Tebat Rawas tak menyurutkan niat 25 siswa kelas III sampai kelas VI SDN 19 Rambang latihan Gerak Jalan untuk perlombaan Hari Ulang Tahun (HUT) 71 RI di tingkat kecamatan. Waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB saat saya bersama tim gerak jalan mulai merapatkan barisan di lapangan sekolah. Udara di sini terasa lebih cepat panas karena berada tak jauh dari lintang katulistiwa. Hesi, sebagai pemimpin regu menyiapkan seluruh pasukannya dengan suara lantang. Tahun ini menjadi kali kedua SD kami ikut perlombaan gerak jalan, hal tersebut lantaran tahun sebelumnya sekolah masih menginduk di SDN 3 Rambang yang notabene berada di wilayah desa kami. Selayaknya anak-anak, mereka masih saja tertawa dan bermain di sela-sela latihan. Peraturan Baris Berbaris (PBB) cukup asing bagi anak-anak ini. Dari sikap siap sempurna, hadap kanan hadap kiri, balik kanan, sampai jalan ditempat masih belum serempak. Saya memaklumi hal ini karena ekstrakurikuler pramuka saja belum terlalu aktif. Sedikitnya jumlah siswa membuat kami mengirimkan seluruh murid kelas III sampai VI. Melatih anak-anak ini ternyata tak semudah yang saya bayangkan. Tak paham dengan PBB ditambah mereka yang masih terlalu kecil membuat saya memutar otak untuk memahamkan mereka di tiap gerakan yang akan saya ajarkan. "Bu, latihan terus, hangat (panas), sare (capek), Bu!" Ujar Olive, siswi kelas III yang berada di barisan paling belakang karena tubuhnya yang masih kecil. "Sabar Olive, panas pagi itu sehat lho," jelasku. "Aidai (aduh), Bu." Meskipun banyak mengeluh karena panas, aku tetap menimpali dengan senyuman dan semangat kepada mereka. Kami berlatih kekompakan dengan yel-yel yang sempat aku pelajari di pelatihan dan belajar formasi barisan sederhana. Tak hanya berlatih di sekolah, kami berlatih menyusuri hutan karet. Jalan yang hanya cukup dilalui satu mobil ini kami gunakan sebagai landasan utama latihan gerak jalan. Sesekali harus membentuk formasi dadakan menepi ke hutan lantaran ada motor. "Awas-awas motor!" Kata Hesi, pemimpin barisan mereka. Menjadi juara mungkin masih jauh dipikiran mereka, karena mereka latihan hanya untuk mengikuti perlombaan gerak jalan. Tetapi dibalik tawa dan keringat mereka tiap hari, pasti terbesit keinginan untuk membawa pulang piala dan meletakkannya di lemari sekolah.

Cerita Lainnya

Lihat Semua